Afsel Kerahkan Pasukan Cadangan untuk Atasi Penjarahan

JOHANNESBURG - Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) pada Kamis (15/7) telah meminta pasukan cadangan untuk turun ke jalan bagi mengatasi penjarahan setelah terjadinya kerusuhan berdarah selama 6 hari i negara itu.

Kerusuhan di Afsel terjadi selang sehari setelah mantan Presiden Jacob Zuma harus menjalani hukuman penjara selama 15 bulan karena ia menolak bersaksi atas pemeriksaan kasus korupsi selama ia masih menjabat sebagai presiden.

"Seluruh anggota pasukan cadangan harus segera melapor untuk bertugas pada Kamis pagi di kesatuan masing-masing," kata Kepala Angkatan Darat, Letjen Lawrence Mbatha.

Kerusuhan di Afsel sendiri telah meluas dan mengakibatkan 72 orang tewas serta lebih dari 1.200 orang ditahan. Kerusuhan ini berpusat di KwaZulu-Natal, provinsi asal dari Zuma. Pendukung Zuma dari provinsi ini menentang vonis yang dijatuhkan terhadap Zuma dan menyebut kasus hukum ini bermuatan politik yang digerakkan oleh Presiden Afsel saat ini, Cyril Ramaphosa.

Sebelumnya pemerintah Afsel telah mengerahkan sekitar 25 ribu tentara untuk membantu polisi meredakan kerusuhan ini, namun pengerahan itu tak bisa menghentikan terjadinya penjarahan terhadap lebih dari 800 toko dan sejumlah gudang persediaan pangan yang ada di Provinsi KwaZulu-Natal dan Johannesburg. SB/AFP/I-1