Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rekayasa Iklim

Aerosol Gunung Berapi Terbukti Turunkan Suhu Bumi

Foto : NASA
A   A   A   Pengaturan Font

Letusan gunung berapi yang besar mampu mengalirkan gas ke atmosfer. Gas-gas ini (kebanyakan belerang) membentuk partikel yang disebut aerosol yang dapat menyebar ke seluruh dunia, sehingga mengurangi jumlah sinar matahari yang sampai ke permukaan Bumi.

Hal ini dibuktikan oleh letusan Gunung Pinatubo yang terjadi pada Juni 1991. Setelah itu iklim mendingin sekitar 0,3 derajat Celsius selama beberapa tahun. Para peneliti sedang mencari cara untuk menciptakan efek serupa melindungi planet dan membantu mendinginkan iklim kita.

Menghalangi sebagian radiasi matahari untuk mencapai Bumi dapat melibatkan pengiriman gas atau partikel ke atmosfer seperti yang dilakukan gunung berapi. Hal ini juga dapat mencakup metode seperti membuat awan atau permukaan bumi lebih terang sehingga memantulkan lebih banyak sinar matahari kembali ke luar angkasa. Metode seperti ini dapat membantu memperlambat perubahan iklim.

Banyaknya sinar matahari yang masuk dan dipantulkan kembali ke luar angkasa disebut albedo. Pada planet yang sebagian besar energi Matahari dipantulkan kembali ke luar angkasa, albedo-nya mendekati 1,0 (1,0 berarti seluruh sinar matahari dipantulkan).

Di planet yang sebagian besar energi mataharinya diserap, albedo-nya rendah, mendekati nol (nol berarti tidak ada sinar matahari yang dipantulkan). Albedo Bumi adalah 0,3, yang berarti sekitar sepertiga energi yang sampai ke Bumi dari Matahari dipantulkan kembali ke luar angkasa.

Awan mempunyai pengaruh paling besar terhadap albedo Bumi. Saat ini, Albedo berubah di beberapa lokasi. Misalnya, es laut Arktik biasanya memantulkan sinar matahari karena warnanya putih, namun perubahan iklim menyebabkan es mencair, dan polusi yang mengendap di udara membuat permukaan es menjadi gelap. Hal ini menurunkan albedonya, menyebabkan lebih banyak sinar matahari diserap dan menghangatkan sistem bumi.

Menurut laman Center for Science Education, para peneliti mencari cara untuk meningkatkan albedo Bumi, karena jika energi Matahari yang diserap planet semakin sedikit, maka permukaan bumi akan menjadi dingin. Konsep ini disebut manajemen radiasi Matahari.

Para peneliti sedang mengembangkan cara untuk membuat awan ini lebih putih dan cerah, serta meningkatkan waktu tinggalnya di langit.

Mereka berfokus pada awan di atas lautan, yang albedo-nya sangat rendah, dengan harapan dapat meningkatkan albedo, baik di wilayah lautan atau di seluruh dunia. Hal ini juga bisa menjadi cara untuk melindungi terumbu karang yang mengalami penurunan kualitas akibat pemanasan iklim.

Kedua adalah menambahkan aerosol partikel kecil ke stratosfer akan membantu menyebarkan radiasi Matahari yang masuk. Cara ini dapat mendinginkan planet ini dengan cara yang sama seperti yang dilakukan gunung berapi. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menyuntikkan sulfur dioksida ke atmosfer, yang berubah menjadi aerosol.

Penambahan aerosol ke stratosfer juga dapat mempengaruhi lapisan ozon, yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Jika ada cara untuk menguji teknik ini dan memantau efeknya, diketahui apakah teknik tersebut menyebabkan terlalu banyak pendinginan atau memiliki efek lain yang tidak terduga. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top