Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

ADB: Tingkatkan Produktivitas SDM Optimalkan Manfaat Bonus Demografi

Foto : ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga.

A   A   A   Pengaturan Font

TBILISI - Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas sehingga bisa mengoptimalkan manfaat bonus demografi sebelum penduduk memasuki masa lanjut usia.

"Saat ini Indonesia diuntungkan oleh bonus demografi, namun populasinya akan mulai menua sehingga Indonesia mempunyai peluang untuk pertumbuhan produktivitas sampai saat penuaan mulai terjadi," kata Jiro saat ditemui di sela-sela rangkaian kegiatan Pertemuan Tahunan ADB Ke-57 di Tbilisi, Georgia, Senin (6/5).

Untuk mendongkrak produktivitas, diperlukan peningkatan keterampilan dan pengembangan SDM, termasuk kebijakan dan peraturan yang kondusif bagi inovasi, dan investasi ramah lingkungan. Dengan demikian kontribusi SDM terhadap negara bisa jauh lebih optimal sebelum menjadi lanjut usia (lansia).

Ia menuturkan bonus demografi tidak akan berlanjut selamanya. Pada saat ini produktivitas harus memiliki sistem yang dapat menjadikannya terus bertumbuh dengan pertumbuhan yang berketahanan.

"Untuk itu, giatlah melakukan investasi dan inovasi serta terus melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan manusia," ujarnya.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat juga berkaitan dengan kualitas pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, sehingga semua itu menjadi paket kebijakan yang komprehensif. Kesehatan yang baik mendorong produktivitas.

Menurut laporan ADB, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas di negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik akan meningkat hampir dua kali lipat pada 2050 menjadi 1,2 miliar atau sekitar seperempat dari total populasi, yang secara signifikan meningkatkan kebutuhan akan program pensiun dan kesejahteraan serta layanan kesehatan.

Pada saat yang sama, perekonomian mempunyai peluang untuk memperoleh "dividen besar" dalam bentuk produktivitas tambahan dari penduduk lanjut usia, yang dapat meningkatkan produk domestik bruto di kawasan ini rata-rata sebesar 0,9 persen.

Untuk itu, perlu peningkatan upaya untuk membantu masyarakat Asia agar dapat menua dengan baik melalui pendekatan siklus hidup seumur hidup untuk seluruh populasi. Kebijakan yang komprehensif akan menumbuhkan kelompok lansia yang sehat dan produktif untuk memaksimalkan kontribusi mereka terhadap perekonomian dan masyarakat.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI untuk memanfaatkan bonus demografi di 2030 sebagai peluang untuk memberikan manfaat bagi pembangunan nasional.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah di Istana Merdeka Jakarta pada 29 November 2023, seusai menghadiri pertemuan internal bersama Presiden Jokowi perihal pembahasan bonus demografi.

Untuk menunaikan permintaan tersebut, kata Ida, Kemnaker RI harus menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki skill dan kompetensi untuk dianalisa sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Ida melaporkan capaian kondisi ketenagakerjaan Indonesia yang kini mengalami penurunan tingkat pengangguran di angka 5,32 persen di 2024.

Kemnaker menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk mempersiapkan peluang pendidikan vokasi terhadap penciptaan lapangan kerja.

Selain itu, Kemenaker RI juga telah mengidentifikasi peluang pasar kerja domestik maupun mancanegara untuk menghasilkan SDM yang berdaya saing global.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top