Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ada Baiknya Mulai Sekarang Kurangi Asupan Garam untuk Cegah Hipertensi dan Stroke

Foto : Istimewa

Foto: Ilustrasi-Garam

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dapat menyebabkan gumpalan darah otak mengeras dan aliran darah menuju otak terhambat sehingga memicu terjadinya stroke, mulai dari skala ringan (Transient Ischaemic Attack / TIA) sampai stroke berat. Dampaknya bukan hanya menyebabkan kecacatan menetap namun juga mengancam jiwa, terutama jika tidak ditangani.

Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, menjelaskan seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila memiliki tekanan darah sistolik 140 mmHg ke atas dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ke atas.

"Penurunan tekanan sistolik 10 mmHg akan menurunkan risiko stroke hingga 27 persen dan besarnya penurunan tekanan darah secara linear akan mengurangi risiko stroke berulang," tutur dia dalam webinar berjudul Waspadai Hipertensi Merusak Otak: Kendalikan Tekanan darah Cegah Stroke, Rabu (31/8).

Untuk mencegah stroke pengendalian tekanan darah perlu dilakukan. Selain untuk pencegahan primer stroke, penurunan tekanan darah juga penting mencegah berulangnya stroke. Cara yang harus dilakukan adalah memperhatikan risiko yang bisa menyebabkan hipertensi itu sendiri.

Dr Eka memaparkan mereka yang berisiko mengalami hipertensi adalah karena faktor usia, obesitas, makanan yang terlalu mengandung garam dan sedikit kalium, kurangnya berolahraga, merokok dan konsumsi alkohol, hingga stress.

Ia menjelaskan kadar darah tinggi di dalam darah dapat menyebabkan darah mengental yang menyebabkan terhambatnya aliran darah. Apalagi orang Asia menurut beberapa penelitian sensitif terhadap garam. Oleh karenanya ia menganjurkan perlu memperhatikan asupan garam dalam makanan.

Kalau makan perlu memperhatikan kandungan garam dalam, hal ini cara mudah untuk mengontrol tekanan darah. Karena salah satu faktor penting yang menyebabkan meningkatnya tekanan darah adalah garam.

Untuk menurunkan kadar garam di dalam darah perlu asupan kalium yang terdapat pada buah seperti pisang, semangka, melon, jeruk dan lainnya. "Kalium mampu menyerap garam lalu terbuang bersama urin," paparnya.

Selain itu beberapa faktor risiko tersebut ada dua faktor risiko tambahan yang juga perlu diperhatikan seperti udara dingin dan polusi udara. Pada suhu dingin hipertensi cenderung lebih tinggi karena suhu rendah bisa membuat pembuluh darah menyempit untuk sementara. Hal ini membuat jantung bekerja keras dalam menekan darah melewati pembuluh darah lewat arteri yang menyempit.

"Sedangkan terkait polusi, banyak penelitian menunjukkan selain menyebabkan Hipertensi, polusi udara juga meningkatkan risiko terjadinya stroke. Kejadiannya berhubungan dengan lama paparan, usia dan adanya risiko penyakit kardiovaskular seperti diabetes," ujar dia.

Medical Affairs Divisi Pharmaceuticals Bayer Indonesia Dr. Gunawan Purdianto, mengatakan, Bayer berkomitmen terhadap kesehatan pasien dengan terus berupaya menyediakan akses yang luas bagi pengobatan hipertensi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Obat dari perusahaan ini tersedia dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan regular.

"Bayer meyakini bahwa prioritas utama pada pasien adalah kepatuhan pasien dalam pengobatan penting untuk dilakukan. Hal ini memotivasi kami dalam menciptakan solusi terbaik melalui obat-obatan yang inovatif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pasien," ujar dia.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top