![AC Nonkompresor yang Ramah Lingkungan](https://koran-jakarta.com/images/article/php2ddjmy_resized.jpg)
AC Nonkompresor yang Ramah Lingkungan
![AC Nonkompresor yang Ramah Lingkungan](https://koran-jakarta.com/images/article/php2ddjmy_resized.jpg)
Sebuah tim riset menciptakan teknologi pendingin ruangan yang ramah lingkungan karena bekerja tanpa kompresor mekanis
Sistem perangkat AC nonkompresos dapat disesuaikan untuk semua jenis kondisi cuaca
Sebuah tim peneliti dari National University of Singapore (NUS) berhasil memelopori sistem AC baru. Teknologi AC ini berbasis air yang mampu mendinginkan udara dalam ruangan hingga mencapai 18 derajat Celcius. AC teknologi baru ini bekerja tanpa menggunakan energi kompresor yang intensif.
Selain itu, tidak juga menggunakan zat kimia pendingin yang berbahaya bagi lingkungan. Nilai tambah lain adalah teknologi pendingin udara ini mampu menghasilkan air minum yang layak konsumsi selama teknologi pendingin udara ini bekerja. Teknologi yang mampu mengubah "permainan" yang ada selama ini berpotensi menggantikan prinsip pendingin udara yang sudah berusia ratusan tahun dan masih digunakan pada model pendingin udara modern kita sampai saat ini.
Teknologi ini juga diklaim sangat cocok untuk berbagai aplikasi penggunaan. Baik untuk indoor maupun outdoor. Sistem perangkat ini juga portabel dan juga dapat disesuaikan untuk semua jenis kondisi cuaca. Dipimpin oleh Professor Ernest Chua dari Departemen Teknik Mesin di NUS Faculty of Engineering, sistem pendingin udara baru yang dikembangkan Chua dan timnya ini cukup hemat biaya saat masuk ke industri dan diproduksi secara masal.
Keunggulan lain selain hemat biaya produksi, teknologi pendingin udara tanpa kompresor dan zat pendingin udara ini juga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dari sejumlah simulasi yang dilakukan, sistem baru yang dikembangkan ini mengkonsumsi energi listrik 40 persen lebih sedikit daripada AC berbasis kompresor yang digunakan di rumah dan bangunan komersial lainnya. Penghematan konsumsi energi listri berarti pada pengurangan emisi karbon lebih dari 40 persen.
Selain itu, teknologi baru ini mengadopsi teknologi pendinginan berbasis air, bukan menggunakan pendingin kimia seperti klorofluorokarbon dan hidroklorofluorokarbon untuk pendinginan, sehingga membuatnya lebih aman dan lebih ramah lingkungan. Untuk menambahkan keunggulan atau kelebihan lain dari perangkat ramah lingkungannya, sistem ini menghasilkan air minum yang dapat di minum atau di konsumsi, sementara itu, pada saat bersamaan perangkat bekerja mendinginkan udara.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya