Abrasi Muaragembong Mendesak Diatasi
Area konservasi hutan bakau pesisir Laut Jawa di garis pantai Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kabid Ekonomi dan pembangunan pada Balitbanda Kabupaten Bekasi Indra Wahyudi mengatakan tujuan forum diskusi ini untuk membahas masalah abrasi yang terus terjadi di Muaragembong. Selain itu, juga mencari solusi penanganan permanen di wilayah paling utara Pulau Jawa itu.
"Abrasi Muaragembong sudah terjadi cukup lama. Jika dibiarkan, daratan akan terkikis terus. Sampai saat ini sudah ribuan hektare tanah terdampak abrasi," katanya. Dia mengatakan abrasi tersebut akan mengancam wilayah permukiman hingga sektor mata pencaharian warga setempat apabila terus dibiarkan. Ekosistem juga turut terancam, termasuk hutan bakau dan Lutung Jawa yang menjadi habitat asli di sana.
Pemerintah daerah mendatangkan perwakilan lintas kementerian dan lembaga di kegiatan forum diskusi ini, antara lain Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup, Balai Besar Wilayah Sungai, Bappenas, Pemprov Jabar, serta tim peneliti pantai. Tim peneliti Ahmad Taufik Ghazali menambahkan, kajian penanganan abrasi Muaragembong terbagi atas 13 zona.
Dari zona-zona tersebut, zona 11 dan 12 harus mendapat prioritas penanganan. Solusinya hybrid engineering. Caranya, gabungan antara vegetasi dan teknis. Tetapi yang harus ditargetkan terutama Detail Enginering Desain (DED), dan teknik sipil. Setelah itu, baru dibarengi dengan vegetasi.
Selanjutnya, di area Teluk Jakarta harus mampu mempertahankan garis pantai dengan pemanfaatan bakau. Pembangunan waduk wilayah abrasi juga menjadi salah satu opsi. Sebab untuk mengembalikan sedimen yang hilang membutuhkan waktu lama.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya