Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

ABK WNI Diculik Diperkirakan Ada di "Kapal Hantu"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

ABUJA - Tiga orang warga negara Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal supply tug berbendera Singapura yang diculik bersama satu warga negara Ukraina, saat ini keberadaannya masih tidak diketahui.

Diduga mereka berada di kapal berukuran besar yang tidak mengeluarkan sinyal (kapal hantu) antara perairan Kongo dan Nigeria, Afrika, kata pejabat Kedutaan Indonesia di Abuja.

Tiga anak buah kapal Indonesia ini termasuk 15 ABK kapal Ark Tze yang diserang pada 29 Oktober lalu.

"Pembajak menculik empat anak buah kapal, termasuk tiga WNI, dan memindahkan mereka ke kapal tanker berbendara Panama, Anuket Amber," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal.

Menurut keterangan fungsi konsuler kedutaan Indonesia di Abuja, Nigeria, Isman Pasya, kapal yang menyerang dan menculik ini cukup besar namun tak mengeluarkan sinyal apapun.

"Di mana posisinya sedang ada di mana, kecepatan berapa, secara teori bisa dilacak, keberadaan kapal saya sebut kapal hantu karena tak punya informasi apapun sampai menit ini. (Diperkirakan kapal pembajak, masih ada di laut sekitar Nigeria dan Kongo," kata Isman.

"Kapal itu akan melewati beberapa negara. Kami mencoba membangun informasi dengan pihak pihak sekitaran sini," ucap dia.

"Sejauh ini juga belum ada informasi terkait apa yang dituntut oleh pihak yang menyerang dan menculik ABK," tambahnya.

Isman juga mengatakan pihaknya melakukan kontak dengan pemerintah Kongo dan Nigeria untuk melacak kapal yang menculik WNI ini.

Berdasarkan laporan situs Marine Traffic disebutkan bahwa 11 ABK Ark Tze lain, termasuk sembilan WNI yang telah dibebaskan dan saat ini berada di perairan dekat Pointe Noire, Republik Kongo.

Sementara situs Maritime Bulletin melaporkan bahwa kapal tanker Anuket Amber dibebaskan setelah muatannya dikuras oleh para pembajak. BBC/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top