Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Abdi Rakyat dan Pemimpin Harus Bangun Optimisme

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat menjadi inspektur upacara apel reuni akbar alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di kampus IPDN di Jatinangor, Sumedang, Jabar, Kamis (5/4) mengatakan, setiap abdi rakyat, atau pun pemimpin harus bisa menggerakkan dan mengorganisir masyarakat. Mampu menumbuhkan optimisme, bukan pesimisme.

Tjahjo pun mencontohkan Soekarno atau Bung Karno, Presiden RI yang juga orang yang menginisiasi berdirinya IPDN. "Saya ingin mengingatkan kenapa Bung Karno, punya idedan gagasan mendirikan IPDN ini di Malang, dan punya gagasan mendirikan Lemhanas di Jakarta.

Bung Karno selalu mengatakan tiap manusia, pemimpin harus punya imajinasi, impian gagasan, dengan itu dia di manapun berada dia pasti punya konsep-konsep dan pikiran tadi,"kata Tjahjo Tjahjo pun berharap, itu yang selalu ditanamkan oleh para alumni IPDN. Punya keyakinan, imajinasi dan konsep. Punya keberanian untuk berbuat berdasarkan konsep dan imajinasi."

Akhir tahun ini lagu wajib kita dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia, kita telah bisa terwujud," katanya. Kini, konektivitas mulai terbangun.

Sehingga dari Sabang sampai Merauke, sudah bisa tersambung lewat udara maupun lewat pelabuhan laut. Itu terwujud karena pembangunan infrastruktur yang digenjot pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.

Dan Tjahjo pun menegaskan,apa yang sudah dan sedang dikerjakan Jokowi, bukan program ngibul. Tapi program nyata yang bisa dirasakan. "Biar orang cibir mengatakan ngibul, tak ada program ngibul.

Mungkin tokoh itu sedang mimpi jadi presiden yang tak kesampaian," kata Tjahjo. Tjahjo pun berpesan para praja dan yang telah jadi alumni harus senantiasa membangun optimisme di tengah masyarakat. Jangan jadi abdi rakyat dan pemimpin yang pesimis.

Tjahjo contohkan, ada tokoh yang mengatakan Indonesia akan bubar. "Sedih saya. Republik ini harus kita jaga sampai kiamat, Indonesia harus tetap ada.Jangab bangun pesimisme," katanya.

Dan, sebagai pejabat, kata dia, harus tetap siap menerima kritik.Sepedas apapun kritikan harus diterima. Tapi, bedakan kritikan dengan hinaan. Kritik boleh, namun jangan menghina.

"Ada anggota DPR kerjanya kritik terus, wajar dia oposisi yang penting jangan menghina," katanya.

Selain apel pagi yang di ikuti para alumni, digelar juga seminar nasional yang menghadirkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto sebagai narasumber.

Dalam paparannya, Menko Wiranto juga menyentil pernyataan yang dilontarkan Prabowo tentang kemungkinan bubarnya Indonesia pada 2030. Ia menyayangkan ada calon pemimpin yang justru malah pesimistis. ags/AR-3

Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top