AAJI Usulkan Insentif Pajak bagi Pemegang Polis Asuransi Jiwa

JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengharapkan adanya pemberian insentif pajak bagi pemegang polis asuransi jiwa untuk mendukung pertumbuhan positif industri. Selain itu, AAJI juga meminta regulator bisa memberikan relaksasi dan penyempurnaan pengaturan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) dengan penekanan pada perlindungan konsumen, hingga pembentukan Lembaga Penjamin Pemegang Polis (LPPP).

"Kami berharap kepada regulator dan otoritas keuangan terkait untuk mengeluarkan kebijakan dan penciptaan iklim kondusif yang mendukung pertumbuhan positif industri asuransi jiwa," ucap Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal IV-2021 secara daring di Jakarta, Rabu.

Dalam tata kelola perusahaan asuransi jiwa, AAJI turut mendorong perusahaan anggota dan para pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kualitas kebijakan, tata kelola, sumber daya manusia (SDM), dan proses usaha industri yang mampu memperluas perlindungan asuransi dan meningkatkan ketahanan perekonomian keluarga Indonesia, serta mendukung pembangunan negeri.

Terkait inovasi produk dan layanan, Budi mengajak para pelaku usahanya untuk meluncurkan berbagai produk inovatif yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat pasca munculnya pandemi Covid-19 dan sesuai dengan perkembangan digital. Hal tersebut dapat membantu akselerasi insurtech dalam menciptakan pembangunan ekonomi inklusif.

Sementara mengenai literasi asuransi dan keuangan, AAJI mendorong agar literasi, edukasi asuransi, dan perlindungan konsumen dapat terus ditingkatkan oleh semua pihak. "Kami juga berharap pemangku kebijakan untuk dapat membuat kampanye komunikasi literasi asuransi," tambahnya.