Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Kota

Kota Tangerang Siapkan Strategi Jaga Perekonomian

Foto : ANTARA/HO-Pemkot Tangerang

Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin saat memantau kegiatan gerakan pangan murah beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Sejumlah langkah telah disiapkan Pemkot Tangerang guna menjaga stabilitas perekonomian semester dua. Langkah tersebut juga sekaligus untuk menekan angka inflasi. Pemkot akan menempuh gerakan pangan murah hingga Tangerang Great Sale.

"Kami berkomitmen melanjutkan tren positif dengan memaksimalkan langkah mengintervensi pengendalian stabilitas harga komoditas mulai dari Gerakan Pangan Murah sampai Tangerang Great Sale menjelang akhir tahun mendatang," kata Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono, Selasa (30/7).

Ruta menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang, indeks inflasi semester pertama Januari-Mei tahun dinilai sesuai dengan target. Indeks harga konsumen (IHK) semester pertama bahkan dinilai lebih baik dari periodisasi tahun sebelumnya, 2,98 persen tahun 2023 dan 2,82 persen tahun 2024.

Dia selama ini konsisten mencatatkan tren positif dalam pengendalian angka inflasi Kota Tangerang. Contoh, berdasarkan data, indeks inflasi semester pertama tahun ini menurun dari tahun sebelumnya. Maka, Ruta sangat optimistis dapat melanjutkan tren positif tersebut semester kedua ini.

Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga dinilai berhasil dalam menurunkan angka inflasi dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, indeks inflasi bulan Juni merupakan capaian terbaik dari beberapa bulan sebelumnya. Angkanya mencapai 3,62 persen untuk bulan Maret dan 3,36 persen April. Sedangkan untuk bulan Mei mencapai 2,95 persen.

Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, menambahkan untuk menjaga kondisi inflasi, Pemkot Tangerang menerapkan strategi 4K+1. Ini adalah rangkuman dari ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, komunikasi efektif, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Laju inflasi Kota Tangerang semester pertama mengalami perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," tandas Ruta. Sejumlah komoditas yang menjadi penyebab inflasi menjadi fokus perhatian di antaranya cabai rawit, cabe merah, bawang dan brambang.

Pameran Mode

Sementara itu, pameran mode Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) di Serpong, Tangerang, menjadi ajang pertukaran ide dan budaya desain agar brand Indonesia mampu menembus pasar internasional. Chairman JF3, Soegianto Nagaria, mengatakan pameran yang berkolaborasi dengan DRP Paris tersebut menghadirkan banyak brand lokal untuk berpartisipasi.

"Ini cita-cita dalam membawa brand lokal ke pasar Internasional karena selama ini terkendala modal dan akses. Dengan hadirnya pelaku dan pemerhati mode global, diharapkan bisa membawa brand lokal ke pasar dunia," tandasnya.

Thresia Mareta selaku Founder of Lakon Indonesia dan Advisor JF3 menambahkan, ke depannya kolaborasi antarnegara akan terus dilakukan karena antusias yang besar dari pelaku dan pemerhati mode. Apalagi Indonesia terdiri atas beragam suku dan budaya. Ini membuat banyak mode yang bisa dikembangkan oleh desainer untuk menciptakan karya terbaik.

"Ini kesempatan terbaik karena Indonesia terpilih menjadi lokasi pertama DRP di luar Prancis. Apalagi membawa brand mode Prancis keluar bukan hal mudah karena adanya standar tinggi," ujarnya. Acara JF3 berlangsung 10 hari dari tanggal 26 Juli sampai dengan 4 Agustus. DRP Jakarta membawa brand streetwear Prancis seperti Pablo T-Shirt Factory, Barriers Worldwide, Please Paulo Stop Cappin, dan A1 Denim. wid/Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top