Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

95 Persen Kasus Kanker Disebabkan Faktor Gaya Hidup

Foto : ISTIMEWA

kanker

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Berdasarkan data dari Data Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020, di Indonesia terdapat 34.783 pasien baru kanker paru setiap tahunnya. Kanker Paru merupakan urutan ke 3 kanker terbanyak (8,8 persen) dan urutan pertama kanker penyebab kematian (13,2 persen) sebanyak 30.843 jumlah kematian.

Berdasarkan hasil penelitian berbasis rumah sakit dari 100 RS di Jakarta, kanker paru merupakan kasus kanker terbanyak pada laki-laki. Berdasarkan data hasil pemeriksaan di Laboratorium Patologi Anatomik RSUP Persahabatan, lebih dari 50 persen kasus dari semua jenis kanker yang didiagnosa adalah kasus kanker paru.

Gejala Kanker Paru dapat berupa batuk yang persisten, darah pada mucus, bernapas pendek, nyeri di area dada, kelelahan yang berlebihan, dan penurunan bobot badan yang tidak dapat dijelaskan. Penegakan diagnosis Kanker Paru dilakukan dengan pemeriksaan biomarker (penanda biologis) yang meliputi pemeriksaan ALK, EGFR, ROS1, MET, BRAF, dan NTRK.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan, kanker paru adalah jenis kanker yang angka kejadiannya paling tinggi pada laki-laki di Indonesia. Gaya hidup tidak sehat seperti merokok menjadi salah satu menjadi penyebab terjadinya kanker ini.

"95 persen kanker paru akibat lingkungan serta gaya hidup, dan kebiasaan merokok, dalam hal ini Indonesia menempati posisi nomor satu dalam jumlah perokok laki-laki dewasa di dunia, serta polusi sekitar yang tinggi," ujar dia diskusi media berjudul Pentingnya Diagnosis yang Tepat untuk Kanker Paru, Selasa (8/11).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top