Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Identifikasi Korban

89 Penumpang Lion Air PK-LQP Teridentifikasi

Foto : istimewa

Musyafak

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hingga hari ketujuh belas tim Disaster Victim Investigation (DVI) RS Bhayangkara Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, terus berupaya mengidentifikasi penumpang Pesawat Lion Air PK-LQP. Hari ini tim mengidentifikasi empat jenazah korban pesawat Lion Air melalui pengambilan sampel DNA sehingga yang berhasil diidentikasi berjumlah 89 jenazah.

"Identifikasi beberapa hari terakhir ini mengalami kendala yang lebih tinggi ketimbang proses identifikasi sebelumnya. Karena bagian tubuh penumpang sudah mengalami pembusukan sehingga cukup sulit diidentifikasi," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polri Said Sukanto, Brigjen Pol Musyafak, di Jakarta, Rabu (14/11).

Menurut Musyafak, keempat korban yang berhasil diidentifikasi adalah jenazah atas nama Robert Susanto (56 tahun) laki-laki melalui DNA, jenazah atas nama Nikky Bagus Santoso (35 tahun) laki-laki melalui DNA, jenazah atas nama Shella (25 tahun) perempuan melalui DNA, jenazah atas nama Zuiva Puspita Ningrum (39 tahun) perempuan melalui DNA.

Sementara itu, Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Putut Cahyo Widodo mengatakan saat proses pemeriksaan sampel deoxyribonucleic acid (DNA) belum sepenuhnya selesai. Sebanyak 20% dari 666 sampel DNA yang perlu dicari ulang karena tidak bisa digunakan untuk proses identifikasi.

"Jadi 20% sampel DNA postmortem yang kemarin sudah diambil tidak bisa digunakan karena terkontaminasi dan terdegradasi (mengalami pembusukan). Jadi kami ambil ulang," ujar Putut.

Putut menjelaskan pihak rumah sakit sudah menerima 666 bagian tubuh korban dari 195 kantong jenazah yang dikirim dari Dermaga Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok. Seluruh bagian tubuh sudah diambil DNA.

Menurut Putut, akibat faktor kontaminasi dan degradasi pada sel yang diambil dari bagian tubuh korban ini maka tim harus mengulang kembali mengambil sampel DNA korban. Untuk itu, tim DVI bakal kembali mencocokkan sampel DNA yang ada di antemortem dan postmortem.

"Kalau sampel antemortem-nya sudah lengkap. Tinggal postmortem-nya yang belum lengkap. Kalau yang 20 persen itu sudah diambil maka akan dicocokkan kembali dengan data antemortem-nya," kata Putut.

Saat ini, sambung Putut, pihaknya belum bisa memastikan berapa lama untuk mencari ulang 20% sampel DNA yang rusak. Hampir semua bagian tubuh korban telah terkontaminasi dan terdegradasi. "Kami berusaha secepat mungkin. Kalau pemeriksaan DNA yang masih bagus idealnya membutuhkan waktu empat hari," tuturnya.

Sebanyak 89 jenazah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Rumah Sakit Said Sukanto Kramat Jati, yang terdiri dari laki-laki 66 orang dan perempuan 23 orang.

Seperti diketahui, pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10).

Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Banten pukul 06.10 WIB untuk menuju Pangkal Pinang. Namun pada pukul 06.33 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak.jon/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top