Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Penduduk | Kementan Bantu Membangun Desa dan Menyejahterakan Petani

7.000 Penduduk Jawa dan Bali Akan Ditransmigrasikan

Foto : ISTIMEWA

Ekoko Putro Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menargetkan pemindahan 7.000 penduduk Pulau Jawa dan Bali ke daerah-daerah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dalam program transmigrasi. Kemendes mendapat bantuan dari kementerian lain hingga pemerintah daerah dalam menyiapkan lahan transmigrasi.

"Itu mencakup pada pemerintah daerah pengirim maupun yang menerima," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, dalam rapat koordinasi mengenai transmigrasi di Jakarta, Jumat (2/8).

Eko mengatakan bahwa pemerintah menjalankan program transmigrasi berdasarkan permintaan dari daerah. "Ada juga transmigrasi lokal untuk mencegah kesenjangan. Banyak daerah baru seperti Sulawesi Barat yang penduduknya masih sedikit, karena luas wilayahnya besar enggak bisa berkembang kalau enggak ada tambahan penduduk," katanya.

Menurut data pemerintah, sejak dicanangkan pada 1950-an transmigrasi telah menciptakan dua ibu kota provinsi, 104 kabupaten, 335 kecamatan, dan 1.336 kawasan program revitalisasi yang mencakup 4,2 juta transmigran, termasuk 1,7 juta tenaga kerja yang tinggal di kawasan seluas 4,4 juta hektare.

Lahan produktif di kawasan transmigrasi meliputi satu juta hektare sawah, 310 ribu hektare lahan jagung, 1,1 juta hektare perkebunan sawit, dan 429 ribu hektare lahan perkebunan karet.

Pendapatan penduduk di kawasan transmigrasi mencapai 17 triliun rupiah per tahun, menurut data pemerintah.

Dalam kurun waktu 2015-

2019, program transmigrasi juga telah mendorong pembangunan sarana prasarana; pengembangan ekonomi, sosial, budaya; serta kemitraan pada 259 permukiman di 22 kawasan perkotaan baru.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Amran Sulaimen mengatakan bahwa Kementerian Pertanian dan Kemendes PDTT bekerjasama untuk membangun desa dan menyejahterakan petani.

"Inti pendekatan kita adalah pendekatan kesejahteraan petani. Banyak program dicanangkan dan dijalankan sekarang untuk meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk membangun embung," kata Amran.

Ia mengatakan kerja sama membangun desa antara lain mencakup pembuatan 20 ribu embung serta program peningkatan produktivitas pertanian seperti penyiapan bibit unggul dan alat mesin pertanian serta penyuluhan metode pertanian modern.

"Dengan semua hal itu biaya produksi bisa dipangkas sampai 50 persen. Ke depan mereka juga menargetkan ada 500 juta bibit unggul yang dibagikan secara gratis kepada petani," kata dia.

Ia menambahkan, penggunaan bibit unggul bisa meningkatkan produksi sampai dua kali lipat.

Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, menambahkan, selain menyiapkan program peningkatan produksi pertanian, pemerintah juga bekerjasama dengan dunia usaha untuk menyiapkan pasar produk pertanian. "Jadi ada jaminan ketika mereka sudah berproduksi sudah ada pasarnya," kata dia.

Kawasan Transmigrasi

Dalam kesempatan tersebut, Eko juga mengatakan bahwa pemerintah dalam lima tahun terakhir telah membangun 50 kawasan transmigrasi, atau melampaui yang ditargetkan sebanyak 42 kawasan transmigrasi. "Jadi semua target sudah tercapai, tinggal bagaimana kualitasnya," katanya.

Kemendes PDTT bekerjasama dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kualitas kawasan transmigrasi. Kementerian Pertanian dalam hal ini antara lain memberikan bantuan bibit, pupuk, traktor, dan irigasi. Kemendes PDTT juga bekerja sama dengan dunia usaha.

"Kalau dulu fokus transmigrasi pada produksi, sekarang fokusnya mengamankan pasarnya dulu, jadi ada jaminan ketika mereka sudah berproduksi sudah ada pasarnya," kata dia. eko/Ant/E-3

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top