6 Negara Bagian AS yang Legalkan Jasad Manusia jadi Pupuk Kompos
Ilustrasi pemakaman.
Pengomposan juga melibatkan proses pemanasan untuk membunuh kemungkinan adanya penularan, hasil penguraian yang sudah berupa kompos itu akan diberikan kepada keluarga dan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman, sayuran atau pohon.
Pendukung praktik ini berpendapat pengomposan jasad manusia dipercaya menghasilkan lebih sedikit emisi karbon daripada mengubur atau mengkremasinya.
Sebagaimana diketahui, emisi karbon dioksida merupakan kontributor utama perubahan iklim, karena dapat memerangkap panas bumi atau yang dikenal sebagai efek rumah kaca.
Melansir Newsweek, CEO layanan pemakaman di AS Earth Funeral, Tom Harries mengatakan setiap proses kremasi jasad manusia menghasilkan emisi karbon dioksida yang setara dengan perjalanan mobil sejauh 600 mil.
Senada, Micah Truman, CEO perusahaan pengomposan manusia yang berbasis di Washington, Return Home, mengatakan bahwa satu proses kremasi biasanya menggunakan hampir 30 galon bahan bakar dan melepaskan sekitar 540 pon karbon dioksida ke atmosfer.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya