Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

5 Informasi yang Seharusnya Tidak Dicantumkan pada CV

Foto : Pinterest

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Menjadi dokumen utama bagi para pelamar kerja, curriculum vitae (CV) merupakan dokumen yang digunakan pelamar kerja untuk memamerkan keahlian dan pencapaiannya untuk mengesankan pemberi kerja. Harapannya tentu untuk dipekerjakan pada posisi yang dilamar.

Sebuah CV harus mampu memberikan gambaran yang jelas tentang keahlian dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang pelamar. Hal ini membantu calon pemberi kerja memutuskan apakah pelamar memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk posisi yang tersedia.

CV umumnya berisi ringkasan tentang kualifikasi, pendidikan, keahlian dan tak ketinggalan pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang pelamar.

Namun, dengan hanya dua atau lebih halaman untuk mengesankan calon pemberi kerja, Anda tak memiliki banyak tempat untuk mencantumkan semua hal yang ingin tulis. Atas dasar itu, penting untuk mencantumkan informasi yang penting dengan padat dan jelas.

Sebaliknya, jangan mencantumkan hal-hal tertentu yang tidak relevan. Jika Anda ingin lulus pembacaan awal oleh manajer perekrutan, Anda harus lebih fokus pada apa yang tidak disertakan dan apa yang harus disertakan.

Berikut lima hal yang tidak seharusnya Anda cantumkan di CV, seperti dilansir dari Flex Job:

1. Informasi Pribadi

Mencantumkan informasi pribadi seperti usia, agama, dan status pernikahan di CV dapat menyebabkan pihak perusahaan melakukan diskriminasi terhadap pelamar kerja berdasarkan karakteristik tersebut. Terlebih, informasi ini bukan faktor dalam proses seleksi karyawan.

Selain itu, di beberapa negara, termasuk di Indonesia, mencantumkan informasi pribadi seperti usia dan status pernikahan di CV juga dianggap tidak etis dan melanggar privasi.

2. Alamat Rumah yang Lengkap

Sama seperti usia, agama dan status pernikahan, alamat lengkap juga merupakan informasi pribadi yang seharusnya tidak ada di CV. Mencantumkan alamat lengkap di CV dapat memberikan informasi pribadi yang sensitif kepada pihak yang tidak dikenal, terutama jika CV tersebut diperlihatkan pada publik atau dikirimkan melalui email. Hal ini dapat mengakibatkan penyalahgunaan informasi, penyalahgunaan identitas, atau bahkan tindakan kriminal yang ditujukan pada pelamar kerja.

Meskipun beberapa pemberi kerja mungkin perlu mengetahui di mana Anda tinggal jika pekerjaan tersebut memiliki persyaratan lokasi, sudah menjadi praktik umum sekarang untuk hanya menambahkan kota, dan kode pos tempat Anda tinggal.

3. Hobi atau Minat

Meskipun, mencantumkan hobi dapat membantu membuat Anda lebih menarik dan unik, itu tidak serta merta membuat Anda menjadi kandidat yang lebih berkualitas untuk posisi yang Anda lamar. Mencantumkan hobi di CV dapat memberikan kesan yang kurang profesional, terutama jika hobinya terkesan tidak relevan dengan pekerjaan atau tidak memberikan nilai tambah bagi pekerjaan tersebut.

Selain itu, mencantumkan hobi di CV dapat memakan waktu dan ruang yang berharga pada CV yang seharusnya difokuskan pada informasi yang relevan dengan pekerjaan.

Namun, ada pengecualian untuk hal ini. Jika hobi Anda relevan dengan peran atau posisi yang dilamar maka tak masalah untuk mencantumkannya di CV. Misalnya, jika Anda melamar sebagai social media specialist untuk sebuah restoran atau produsen makanan, Anda dapat menyebutkan hobi memasak.

4. Terlalu Banyak Soft Skill

Sementara soft skill dapat memberi Anda keunggulan dibandingkan kandidat lain, terlalu banyak mencantumkan soft skill dapat membuat Anda tampak seperti seorang pembual. Misalnya, jika Anda mengatakan bahwa Anda adalah seorang pemula yang mampu memecahkan masalah, mandiri, dan termotivasi yang suka beradaptasi dengan perubahan karena Anda fleksibel, pemberi kerja mungkin bertanya-tanya apakah Anda hanya memperindah CV Anda tanpa fakta.

Alih-alih menyatakan bahwa Anda memiliki semua soft skill ini, fokuslah pada dua atau tiga teratas yang relevan dengan peran tersebut. Kemudian, gunakan metode STAR untuk menjelaskan bagaimana Anda menggunakan soft skill tersebut untuk menguntungkan atasan Anda.

5. Semua Pekerjaan yang Pernah Anda Lakukan

Anda tidak perlu mencantumkan setiap pekerjaan yang pernah Anda lakukan. Cukup cantumkan riwayat pekerjaan 10 sampai 15 tahun terakhir. Namun, jika Anda pernah bekerja untuk perusahaan yang sangat terkenal lebih dari 15 tahun yang lalu, maka Anda bisa mencantumkan pekerjaan itu di CV Anda saat ini. Pengecualian lain, Anda juga bisa mencantumkan pekerjaan yang sudah lama jika pekerjaan itu relevan untuk perubahan karier yang tengah Anda kejar.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top