Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

5 Bahaya Gonta-ganti Warna Rambut, dari Alergi hingga Kanker

Foto : Freepik

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Banyak orang ingin tampil berbeda dengan mewarnai rambut mereka. Namun, tahukah Anda bahwa mewarnai rambut sebenarnya dapat membawa risiko tertentu bagi kesehatan rambut?

Meskipun mewarnai rambut dapat menjadi cara yang menyenangkan dan mudah untuk mengubah penampilan, penting bagi kita untuk memahami efek samping yang mungkin ditimbulkannya pada kesehatan rambut dan kulit kepala, dan tergantung pada bahan kimia yang digunakan.

Melansir stylecraze, lebih dari 5.000 bahan kimia berbeda digunakan dalam formulasi produk pewarna rambut.

Bleaching rambut misalnya, proses pencerahan atau pengelupasan warna alami rambut dengan bahan kimia hidrogen peroksida yang berfungsi untuk menghilangkan pigmen alami rambut itu dapat merusak rambut dan membuatnya lebih kering dan rapuh.

Sedikitnya, ada lima bahaya mewarnai rambut yang perlu Anda kenali sebelum memutuskan untuk mengubah warna alami rambut Anda:

1. Kerusakan pada Rambut

Pewarna rambut permanen umumnya mengandung amonia dan peroksida. Sementara amonia berfungsi membuka kutikula rambut, peroksida bertugas menetralkan menghilangkan pigmen warna alami rambut. Merawat rambut Anda secara berlebihan dengan bahan kimia ini akan menyebabkan rambut Anda kehilangan kilau, hingga mudah patah.

2. Reaksi Alergi

Tidak sedikit pewarna rambut yang menyebabkan reaksi alergi, terutama karena pewarna rambut permanen mengandung paraphenylenediamine (PPD), yang merupakan alergen yang umum. Pewarna permanen dapat menyebabkan gatal, iritasi kulit, kemerahan, atau bengkak di kulit kepala atau area sensitif lainnya seperti wajah dan leher. Untuk itu, ada baiknya menjalankan tes alergi sebelum Anda mulai mewarnai rambut.

3. Konjungtivitis

Tidak hati-hati ketika mewarnai rambut dapat menyebabkan bahan kimia dari pewarna rambut bersentuhan dengan bagian sensitif wajah Anda, seperti mata. Ketika hal ini terjadi, bahan kimia tersebut bisa menyebabkan konjungtivitis atau mata merah, juga peradangan dan ketidaknyamanan yang parah.

4. Asma

Asma adalah salah satu gejala reaksi alergi parah terhadap pewarna rambut. Menghirup bahan kimia dalam pewarna rambut secara terus-menerus dapat menyebabkan batuk, mengi, radang paru-paru, ketidaknyamanan tenggorokan, dan serangan asma.

5. Kanker

Ketika pewarna rambut permanen pertama kali diperkenalkan, mereka memiliki senyawa yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker. Pada tahun 2010, sebuah laporan dari International Agency for Research on Cancer (IARC) menyimpulkan, bahwa beberapa bahan kimia yang terpapar pada penata rambut profesional "mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia". Kesimpulan ini didasarkan pada banyak penelitian yang menemukan peningkatan risiko kanker kandung kemih pada penata rambut dan tukang cukur yang terpapar pewarna rambut.

Sebuah meta-analisis 2010 dari 42 studi menemukan bahwa semakin lama seseorang bekerja sebagai penata rambut, semakin besar kemungkinan mereka terkena kanker kandung kemih. Mereka yang telah menjadi penata rambut setidaknya selama 10 tahun hampir dua kali lebih mungkin terkena kanker kandung kemih dibandingkan mereka yang tidak pernah bekerja sebagai penata rambut

Sementara banyak formula yang digunakan untuk menggantikan bahan kimia yang bersifat karsinogenik, perdebatan apakah pewarna rambut dapat menyebabkan kanker belum berhenti. Sebaliknya, diperlukan lebih banyak penelitian ilmiah untuk menetapkan hubungan yang pasti antara penggunaan pewarna rambut permanen dan kanker.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top