Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Ekonomi

400 Ribu Warga Venezuela Mengungsi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Caracas - Ribuan masyarakat Venezuela terpaksa melarikan diri Ekuador, Peru, Kolombia dan Brazil menyusul makin memburuknya krisis ekonomi di negara itu.

Mereka ingin menyelamatkan diri dari gejolak politik Venezuela dan krisis ekonomi menyusul hiperinflasi yang membuat harga barang-barang meroket. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya pasokan bahan makanan dan obat-obatan.


Saat ini sudah ada 400 ribu warga negara Venezuela yang pindah ke Peru, sebuah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Amerika Latin. Sayangnya pada pekan ini pemerintah Peru resmi memperketat kontrol di perbatasan. Sebelumnya, Ekuador telah melakukan hal serupa.


"Ini sangat menyedihkan. Kami pernah memiliki kehidupan yang baik di Venezula, keluarga, teman, sekolah, namun kami harus pergi untuk kehidupan yang lebih baik.

Di Venezuela, kami kelaparan," kata Joander Perez, 15 tahun, warga negara Venezuela yang menempuh perjalanan hingga 4 ribu kilometer dengan keluarganya untuk berlindung ke Peru.


PBB menggambarkan eksodus masyarakat Venezuela ke negara tetangga adalah sebuah krisis sementara. Meski jumlah masyarakat Venezuela yang melarikan diri mulai mengkhawatirkan, namun para ahli mengatakan ini bukan sebuah fenomena baru.


Venezuela saat ini sedang menghadapi hiperinflasi. Kondisi ini membuat nilai mata uang bolivar menjadi tidak berharga. Satu ekor ayam dengan seberat 2,4 kilogram dijual di sebuah pasar di Ibu Kota Carakas dengan harga 14.600.000 bolivar atau setara 2,6 juta rupiah. Sedangkan tisu toilet dijual 2.600.000 bolivars atau sekitar 152 ribu rupiah.


Sebelumnya pada Senin, 20 Agustus 2018, Venezuela telah menyederhanakan mata uangnya dengan menerbitkan 'kedaulatan bolivar' yang nilainya setara dengan 100 ribu bolivar.

Untuk menyelamatkan masyarakat dari hiperinflasi, pemerintah Venezuela mengumumkan kenaikan upah minimum sebanyak 3 ribu persen, namun saat yang sama Venezuela menaikkan pajak dan berencana mematok mata uang bolivar ke petro serta mendukung cryptocurrency.

Langkah ini cukup mengejutkan karena banyak negara menilai cryptocurrency adalah sebuah penipuan. AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top