Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

400 Masyarakat NTT Dilatih Jaga Privasi Saat Berinternet

Foto : istimewa

Sebanyak 400 masyarakat Nusa Tenggara Timur mengikuti pelatihan literasi digital agar mampu produktif dan menjaga privasi saat berintet. Peserta merupakan perwakilan masyarakat dan komunitas di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.

A   A   A   Pengaturan Font

FLORES TIMUR - Sebanyak 400 masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti pelatihan literasi digital agar mampu produktif dan menjaga privasi saat berinternet. Peserta merupakan perwakilan masyarakat dan komunitas di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.

"Masyarakat perlu menjaga privasinya di media sosial maupun platform digital lainnya," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur, Heronimus Lamawuran, dalam keterangannya, Selasa (4/10).

Dia mengatakan, dalam pelatihan tersebut terdapat materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Dia berharap para peserta dapat membagikan konten positif yang bisa menambah pengetahuan bagi lingkungan sekitar.

"Coba adik-adik kirim di Facebook atau Whatsapp itu konten yg bermanfaat seperti cara membuat makanan yang adik-adik buat, jangan joget-joget tidak jelas," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo menuturkan, bahwa di era keterbukaan informasi seperti saat ini yang difokuskan adalah berkaitan dengan produk. Semua sudah tersedia mulai dari cara pembuatan dan pemasaran.

Dia menilai, hal tersebut sangat penting bagi para pengguna internet. Tantangannya tinggal kemauan masyarakat untuk menghasilkannya atau tidak. "Setiap orang harus punya produk, segala prosesnya penghasilannya bisa kita lihat di internet, oleh karena itu kita butuh literasi digital," katanya.

Pegiat literasi digital, Khemal Andreas, mengungkapkan, kemungkinan besar pelanggaran data pribadi di dunia digital justru dilakukan diri sendiri. Selain harus berhati-hati saat berinternet, dia mengajak peserta menggunakan alat keamanan digital yang bisa diakses secara umum melalui s.id/jagaprivasi.

"Alat tersebut akan memeriksa data pribadi mereka apakah pernah digunakan orang lain atau tidak, serta membagikan tautan agar peserta dapat mengakses materi-materi mengenai keamanan digital," terangnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top