Sabtu, 11 Jan 2025, 14:55 WIB

40 Komunitas Tampilkan Reog Ponorogo Saat Syukuran Penetapan Warisan UNESCO

Atraksi Reog Ponorogo dalam acara syukuran penetapan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda UNESCO di Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

Foto: Antara

JAKARTA - Sebanyak 40 komunitas menampilkan atraksi Reog Ponorogo dalam acara syukuran penetapan pertunjukan kesenian tradisional itu sebagai salah satu warisan budaya takbenda UNESCO.

Dalam acara syukuran yang digelar di Jakarta, Sabtu (11/1), Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa masuknya Reog Ponorogo dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO tidak lepas dari perjuangan masyarakat Ponorogo di Jawa Timur.

"Syukur alhamdulillah, (berkat) perjuangan seluruh masyarakat dan komponen pegiat seni budaya, Reog Ponorogo secara resmi ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda dari UNESCO. Ini kita betul-betul bersyukur," katanya.

Dia menyampaikan bahwa perjuangan masyarakat Ponorogo dalam mengupayakan pertunjukan reog dari daerah mereka menjadi bagian warisan budaya takbenda UNESCO tidak mudah.

"Sebenarnya sudah dari sejak tahun-tahun yang lalu (diperjuangkan) supaya Reog Ponorogo diakui oleh UNESCO. Namun, berbagai upaya ternyata memang masih perlu proses cukup panjang, bahkan yang sedianya harusnya dua tahun yang lalu, tiba-tiba ke geser dan baru ditetapkan di Desember 2024 kemarin," katanya.

Reog Ponorogo diputuskan masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO dalam sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay pada 3 Desember 2024.

Susiwijono berharap masuknya Reog Ponorogo dalam daftar warisan budaya takbenda dunia dapat diikuti dengan peningkatan upaya pelestarian kesenian tradisional tersebut. 

Harapannya, kaum muda selanjutnya lebih terlibat dalam upaya pelestarian Reog Ponorogo.

Sebagai bagian dari upaya pelestarian, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengemukakan rencana untuk membangun monumen Reog Ponorogo.

Pemerintah daerah berencana menjadikan monumen tersebut sebagai sarana edukasi dan wisata.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan: