Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

4 Ciri-ciri Rekan Kerja Toxic yang Bisa Merugikan Anda

Foto : Freepik/KamranAydinov

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pernahkah Anda bertemu dengan rekan kerja yang memiliki perilaku atau sikap yang merugikan, kerap memicu konflik, atau menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat? Mereka inilah yang kerap disebut sebagai rekan kerja beracun atau toxic.

Rekan kerja yang toxic sering mempersulit Anda untuk melakukan pekerjaan Anda dan lingkungan organisasi itu sendiri. Seringkali, rekan kerja seperti ini tidak mau berkolaborasi, tidak mendengarkan, dan gemar membicarakan orang lain.

Rekan kerja beracun seringkali sulit bekerja sama dengan orang lain dan cenderung menimbulkan situasi ketika ada konflik. Dalam beberapa kasus, mereka juga cenderung merasa lebih pintar atau lebih baik dari orang lain, dan tidak mau menerima kritik atau masukan.

Jika menemui kegagalan, rekan kerja yang toxic akan menyalahkan orang lain atas kesalahan atau masalah yang terjadi tanpa mempertimbangkan kontribusi mereka sendiri.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi rekan kerja toxic. Beberapa di antaranya berakar dari rasa tidak puas atas kinerja, posisi, gaji, atau pengalaman pribadi mereka sendiri, yang membuat mereka kerap mencela budaya tersebut.

Rekan kerja yang toxic mungkin tidak memiliki keterampilan interpersonal yang cukup baik, seperti kemampuan untuk mendengarkan, berkomunikasi, atau bekerja sama dengan orang lain, yang dapat menyebabkan konflik dan ketegangan di tempat kerja.

Budaya kerja yang sangat kompetitif dan individualistis juga bisa menyebabkan rekan kerja menjadi toxic.

Rekan kerja yang toxic bisa sangat berdampak negatif bagi perusahaan. Tempat kerja akan mengalami penurunan produktivitas, keterlibatan, pengambilan risiko, dan kreativitas.

Sementara beberapa rekan kerja terkadang menyebalkan, yang lain benar-benar bersifat toxic. Melansir The Muse, berikut adalah empat ciri-ciri rekan kerja toxic yang umum Anda temui di tempat kerja:

1. Selalu Mengeluh

Rekan kerja yang toxic tidak akan pernah berhenti mengeluh. Mereka bahkan akan mengeluh tentang hal kecil sekalipun. Terlebih, rekan kerja toxic hanya mengeluh untuk meluapkan perasaan negatifnya tanpa benar-benar berniat memperbaiki situasi. Dengan kata lain, mereka hanya mengeluh tanpa mengambil langkah untuk menyampaikan kekhawatiran mereka kepada atasan mereka. Rekan kerja seperti ini bisa membuat frustasi karena sikap negatif mereka mungkin menular dan memengaruhi perasaan Anda tentang tempat kerja.

2. Tukang Gosip

Banyak dari kita bergosip tentang kolega kita saat kita berada di luar kantor atau selama happy hour. Tetapi seorang rekan kerja yang toxic berpotensi merusak kinerja tim karena mereka mungkin menyebarkan desas-desus tentang kolega mereka.

Umumnya, orang yang termasuk dalam tipe rekan kerja toxic yang kerap menggosip mungkin merasa tidak aman dengan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka lantas menganggap gosip membantu mereka menjalin ikatan dengan rekan kerja, atau mencoba mencari perhatian.

3. Pencuri Kredit

Pada tingkat yang lebih parah, rekan kerja toxic tak segan mengklaim hasil kerja Anda sebagai milik mereka. Singkatnya, mereka akan mengambil kredit atas kerja keras Anda.

Mungkin sekali bagi mereka untuk mencuri ide yang Anda sampaikan ketika rapat internal, lalu menyampaikan ide itu dalam rapat yang lebih besar atau saat berbicara dengan atasan atau pemimpin senior Anda. Seakan belum cukup, pencuri kredit mungkin meremehkan kesuksesan Anda ketika mereka tidak dapat mengambil pujian untuknya.

4. Merendahkan Orang Lain

Rekan kerja toxic seringkali suka merendahkan orang lain dengan cara berbicara buruk tentang mereka, mengejek atau meremehkan pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka juga menolak mengakui kontribusi atau prestasi orang lain.

Seringkali, perilaku merendahkan ini didasarkan pada rasa superioritas yang dimiliki oleh rekan kerja toxic dan keinginan untuk memperkuat posisi mereka di tempat kerja. Tindakan merendahkan ini dapat mengurangi kepercayaan diri dan motivasi orang yang menjadi sasarannya, serta menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top