Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 26 Mei 2021, 18:55 WIB

3 Tewas dalam Insiden Tabrakan Kapal Nelayan Jepang dan Kapal Barang Russia

Kapal kargo Russia AMUR terlihat setelah bertabrakan dengan Daihachi Hokko Maru, kapal penangkap ikan kepiting Jepang, di Laut Okhotsk, utara Pulau Hokkaido Jepang, Rabu (26/5).

Foto: VoA/Kyodo News via AP

TOKYO - Tiga warga Jepang tewas setelah kapal penangkap kepiting tempat mereka bekerja bertabrakan dengan sebuah kapal barang Russia di Laut Okhotsk, di sebelah utara Pulau Hokkaido Jepang, kata para pejabat.

"Kapal berbendera Jepang itu terbalik setelah tabrakan tersebut. Kapal kargo Russia berhasil menyelamatkan kelima awak kapal Jepang itu, tetapi tiga di antara mereka dipastikan tewas setelah tiba di pelabuhan Mombetsu," kata juru bicara pemerintah Jepang, Katsunobu Kato.

Kantor berita Jepang NHK mengidentifikasi kapal Jepang tersebut sebagai Daihachi Hokko Maru berbobot 9,7 ton yang berbasis di Mombetsu, sementara kapal barang tersebut sebagai AMUR, yang berbobot 662 ton dan terdaftar di Nevelsk, Pulau Sakhalin, Russia.

Kedua kapal bertabrakan pukul 6 pagi di perairan sekitar 20 kilometer dari utara Mombetsu. AMUR yang mulai meninggalkan Sakhalin pada Selasa (25/5) sedang membawa kepiting ke pelabuhan Jepang.

Japan Times melaporkan kapal nelayan Jepang itu milik koperasi nelayan yang berbasis di Mombetsu, Hokkaido. Kapal itu sedang menangkap kepiting saat tabrakan terjadi.

Menurut informasi yang diperoleh surat kabar itu, Garda Pantai Jepang, menyebutkan tidak ada korban di pihak kapal Russia yang berawak 23 orang itu.

Laporan Japan Times juga menyebutkan, mereka yang tewas adalah kepala teknisi yang berusia 60-an tahun dan dua awak yang berusia 30-an tahun. Penyebab tabrakan itu hingga saat ini belum diketahui secara jelas.

Jepang dan Russia terlibat dalam sengketa kedaulatan atas empat pulau. Moskwa menyebutnya pulau-pulau yang diklaimnya itu sebagai Kepulauan Kuril, sementara Tokyo menamakannya Northern Territories. Sengketa tersebut mencegah kedua negara menandatangani perjanjian damai sejak Perang Dunia II.

Kapal-kapal pencari ikan dari kedua negara di kawasan tersebut terkadang terlibat ketegangan. Pada 2019, pihak berwenang Russia menahan 24 nelayan Jepang dan kapal mereka setelah menuduh mereka melebihi kuota penangkapan gurita. VoA/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Ilham Sudrajat

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.