3,6 Miliar Orang di Dunia Tidak Memiliki Akses ke Sanitasi yang Aman
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres
Mengatasi Krisis Air
Laporan UNESCO datang saat Konferensi Air PBB 2023 dimulai pada Rabu (22/3), yang juga merupakan Hari Air Sedunia. Acara tiga hari, yang pertama tentang keamanan air dalam hampir setengah abad, diselenggarakan bersama oleh Belanda dan Tajikistan di New York.
"Kita menguras darah kehidupan manusia seperti konsumsi vampir yang berlebihan dan penggunaan yang tidak berkelanjutan serta menguapkannya melalui pemanasan global," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, di awal acara. "Kita telah memutus siklus air, merusak ekosistem, dan mencemari air tanah," ujarnya
Guterres menyerukan lebih banyak investasi dalam air dan sanitasi serta meningkatkan upaya untuk mengatasi perubahan iklim, dengan mengatakan bahwa "aksi iklim dan masa depan air yang berkelanjutan adalah dua sisi dari mata uang yang sama".
Koordinator Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air (KRuHA), Muhammad Reza Sahib, mengatakan apa yang dilaporkan UNESCO membutuhkan langkah segera dari negara untuk mempriotitaskan pengelolaan air bersih untuk semua. Dan yang pertama harus dilakukan adalah pernyataan negara, sebuah pengakuan bahwa krisis air yang terjadi disebabkan oleh manusia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Redaktur Pelaksana
Komentar
()Muat lainnya