Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

270 Juta Warga RI Patut Bangga! Kawasan Industri Terpadu Batang jadi Sasaran Investasi Perusahaan Besar Dunia

Foto : Istimewa

Ilustrasi KIT Batang

A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa perusahaan raksasa dunia bahkan telah menyatakan investasinya di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Kawasan industri yang terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, disiapkan pemerintah sebagai kawasan pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Tujuan utama KIT Batang sendiri adalah membangun sebuah ekosistem kendaraan listrik yang besar di Indonesia mencakup produksi dari hulu sampai ke hilir.

LG Energy Solution misalnya, perusahaan perusahaan dari LG Group itu akan menempati lahan seluas 275 hektar untuk menerapkan teknologi terbaru konsorsium LG.Perusahaan teknologi dan komunikasi asal Korea Selatan itu masuk ke dalam pengembangan KIT Batang tahap kedua untuk merealisasikan rencana investasi industri baterai listrik terintegrasi. Total investasi untuk pembangunan pabrik komponen baterai kendaraan listrik itu bahkan mencapai Rp142 triliun.

Tak hanya LG, Foxconn atau Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. juga akan merealisasikan investasi dalam ekosistem baterai listrik di Indonesia mulai dari pembuatan baterai listrik hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua dan bus listrik. Adapun nilai total investasi dalam proyek-proyek tersebut diperkirakan akan mencapai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp114 triliun. Pemkab Batang sendiri telah menyiapkan lahan seluas 200 hektar sebagai lokasi pabrik Foxconn.

KIT Batang dikelola dan dimiliki oleh Konsorsium BUMN dan Perumda, yang terdiri dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero), PT PP (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), dan Perumda Batang.

Memiliki luas lahan sekitar 4.300 hektar, pembangunan KIT Batang akan dikembangkan menjadi 3 klaster yang dibagi menurut klasifikasi industri. Klaster pertama seluas 3.100 hektare diperuntukan bagi industri manufaktur, makanan dan minuman, pergudangan, garmen, mebel, otomotif, baterai tekstil dan industri kimia. Klaster dua dengan luas 800 hektare untuk industri makanan dan minuman, teknologi informasi dan komunikasi, serta elektronik dan pergudangan. Sementara klaster tiga seluas 400 hektare akan disiapkan bagi penelitian dan pengembangan, serta industri komersial lainnya.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top