Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

21.000 Pelanggan PAM Jaya Dirugikan

Foto : ANTARA/HO-PAM Jaya

Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan (kanan).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebanyak 21.000 pelanggan PAM Jaya yang tinggal di 14 kelurahan, Jakarta Utara, merasa dirugikan. Sebab aliran air terganggu lantaran terjadi kebakaran di sekitar instalasi pengolahan air (IPA) hutan kota pada tanggal 14 Agustus.

PAM Jaya mengeklaim telah memberi kompensasi berupa diskon tagihan kepada 21.000 pelanggan. "Kami berkomitmen memberikan kompensasi," kata Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan, Jumat.

Syahrul menyatakan, kompensasinya berupa pengurangan nilai tagihan pada bulan September bagi pelanggan reguler (non corporate), sebesar 10 persen atau maksimal 50.000. Pengurangan tersebut akan langsung tercatat dalam sistem dan nilai akhir yang mesti dibayar pelanggan. Ini dapat dilihat di tagihan air September.

Pengurangan tagihan September juga untuk sekitar 200.000 pelanggan di 83 kelurahan akibat kebocoran pipa air baku milik BUMN di Jalan Prof.Dr Satrio Jakarta Selatan pada akhir Agustus. Dia menyatakan, PAM Jaya sejak Juli lalu menyiagakan dan mendistribusikan bantuan air bersih hingga 3.660 meter kubik ke lokasi-lokasi fasilitas public.

IPA Hutan Kota merupakan instalasi yang dikelola PT Jakarta Utilitas Propertindo (PT JUP). Instalasi pengolahan air ini memiliki kapasitas produksi air 450 liter per detik. Hasil olahannya dibeli oleh PAM Jaya untuk didistribusikan kepada pelanggan di 14 kelurahan Jakarta.

Adapun insiden kebakaran di sekitar IPA Hutan Kota tidak hanya berdampak negatif kepada pelanggan, tetapi juga operasional PAM Jaya. Syahrul memperkirakan potensi hilangnya pendapatan senilai lebih dari 400 rupiah juta karena instalasi belum berfungsi optimal sejak insiden.

Dia terus berkoordinasi dengan PT JUP selaku pengelola IPA Hutan Kota agar kendala teknis yang terjadi dapat segera teratasi dan suplai air normal kembali.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top