Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan SDM

205 Pelaku Koperasi-UKM Ikuti Pelatihan Vokasional

Foto : koran jakarta /sidik sukandar

pelatihan vokasional - Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, Rulli Nuryanto (kedua dari kiri), didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Peran Masyarakat Kementerian Koperasi dan UKM, Hariyanto (kanan) usai membuka pelatihan vokasional, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

PURWOKERO - Kementerian Koperasi dan UKM menggelar kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) koperasi dan UKM. Pelatihan yang digelar dalam rangka peringatan Hari Koperasi Nasional ke-72 ini melibatkan 205 peserta dari pelaku koperasi dan UKM.

"Kita gelorakan semangat Hari Koperasi melalui salah satunya kegiatan pelatihan ini. Mumpung semangat dan geloranya ada di Purwokerto, maka kita gelorakan lebih dalam lagi melalui pelatihan ini," kata Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kemenkop dan UKM, Rulli Nuryanto, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

Rulli menjelaskan ada empat jenis pelatihan yang diadakan, yakni pelatihan vokasional, pelatihan perkoperasian, pelatihan kewirausahaan dan pelatihan uji kompetensi bidang ritel koperasi. Untuk masing-masing pelatihan diikuti oleh 30 peserta. Selain pelatihan juga diadakan workshop technopreneur sebanyak 85 peserta.

"Saya meninjau langsung bagaimana semangatnya para peserta dalam mengikuti kegiatan itu. Sangat luar biasa dan interaksi peserta dengan narasumber juga sangat bagus. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi inspirasi bagi mereka dalam meningkatkan usahanya," ujar Rulli.

"Peserta yang ikut ada yang sudah terjun langsung, ada yang baru mulai dan akan memulai. Mudah-mudahan mereka yang akan mulai, ke depannya menjadi wirausahawan, yang baru berjalan bisa lebih berkembang dan, yang sudah berjalan bisa lebih kreatif dan inovatif," sambung dia.

Asisten Deputi (Asdep) Bidang Pengembangan Peran Masyarakat Kemenkop dan UKM, Hariyanto, menambahkan, konsep pelatihan lebih menitikberatkan pada aspek praktik lapangan, sisanya diisi teori dari nara sumber dengan proporsi 70:30. "Kita tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi ada keberlanjutan. Kami sudah ada sistem untuk monitoring pelatihan," katanya.

Salah seorang peserta pelatihan, Cocos Trisada, mengaku merasakan manfaatkan mengikuti pelatihan yang dilakukan Kemenkop dan UKM. Ia mengikuti pelatihan berupa pengenalan kewirausahaan, sosialisasi Lamikro (aplikasi pembukuan akuntansi melalui smartphone) dan sosialisasi fintech syariah.

"Ini karena difasilitasi Kemenkop dan UKM, kita mendapatkan hal yang baru dalam pelatihan ini, terutama ilmu yang diberikan yang nantinya bisa menjadi acuan bagi pelaku usaha untuk bisa berkembang dari sebelumnya," ungkapnya.

Selain itu, kata dia, sisi positif lain seperti masalah permodalan yang jadi kendala. "Dengan mengikuti pelatihan ini, kita jadi tahu bahwa ada satu kemudahan ketika pelaku UKM dapat mengakses pinjaman modal tanpa jaminan melalui fintech syariah," pungkasnya.

sdk/E-3

Komentar

Komentar
()

Top