Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Bisnis

2023, Pendapatan Freeport Indonesia USD 7,463 Miliar

Foto : istimewa

Rendi Witular

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pendapatan PT Freeport Indonesia pada 2023 diperkirakan bisa mencapai 7,463 miliar dollar AS dengan catatan pendapatan proyeksi tertinggi. Sedangkan pada 2021, pendapatan Freeport Indonesia hanya pada angka 5,121 miliar dollar AS.

Angka tersebut, merevisi proyeksi sebelumnya di mana pada data Inalum tahun 2021 PT FI membukukan pendapatan finansial dengan nilai 9,121 miliar dollar AS atau setara 133,2 triliun rupiah (kurs 14.600 rupiah per dollar AS).

Sebelumnya, perusahaan induk BUMN pertambangan Inalum menyatakan sudah mendapatkan dana pembelian 51 persen saham milik asing di Freeport Indonesia sebesar empat miliar dollar AS atau setara 58,4 triliun rupiah (kurs 14.600 rupiah per dollar AS) dari hasil penerbitan obligasi global.

"Dana obligasi global sudah diperoleh. Dengan begitu kami sudah siap melakukan transaksi dengan Freeport," kata Head of Corporate Communication and Government Relations Inalum Rendi Witular di Jakarta, Selasa (20/11).

Lebih lanjut, Rendi menjelaskan dana hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai transaksi pembelian saham mayoritas Freeport dan sisanya untuk refinancing.

Hingga kini, langkah selanjutnya adalah menunggu selesainya dokumen di kementerian terkait lainnya, meliputi IUPK di Kementerian ESDM dan terkait perpajakan dan jaminan investasi di Kementerian Keuangan.

"Global Bond"

Global bond yang diterbitkan Inalum merupakan yang pertama. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap Inalum dan kondisi ekonomi nasional. Dalam penerbitan global bond tersebut, Inalum menjelaskan, tidak ada yang digadaikan, dan tidak ada aset yang dijaminkan.

Berdasarkan data yang diterima Antara, obligasi tersebut memiliki empat tenor, yakni tiga tahun dengan nilai emisi 1 miliar dollar AS dengan kupon 5,230 persen, tenor lima tahun senilai 1,25 miliar dollar AS dengan kupon 5,710 persen, tenor 10 tahun senilai 1 miliar dollar AS dengan kupon 6,530 persen, dan tenor 30 tahun senilai 750 juta dollar AS dengan tingkat kupon 6,757 persen.

Pada saat penawaran obligasi global mengalami oversubscribe (kelebihan permintaan). Untuk obligasi dengan tenor tiga tahun, kelebihan permintaannya mencapai 4,1 miliar dollar, untuk tenor lima tahun oversubscribe mencapai 5,5 miliar dollar, untuk tenor 10 tahun, mengalami oversubcribe mencapai 7,1 miliar dollar, dan untuk tenor 30 tahun kelebihan permintaan mencapai 3,7 miliar dollar AS.
Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top