#2019GantiPresiden Berpotensi Timbulkan Friksi
Kemudian mengganti ideologi negara secara paksa. Dan gerakan #2019GantiPresiden sama sekali belum memenuhi unsur-unsur itu. "Loh gerakan itu kan masih tahap wajar, sebagai bentuk aspirasi. Mungkin harapan ganti presiden muncul akibat ketidakpercayaan masyarakat kepada presiden sekarang," katanya.
Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraeni menyatakan, baik itu gerakan #2019GantiPresiden atau #2019TetapJokowi sebagai tindakan yang tidak mendidik dan cenderung membuat kegaduhan di masyarakat. Ia juga menganggap gerakan-gerakan itu mbuat masyaraka dibawa kepada sentimen untuk mendukung Paslon tertentu. "Sebenarnya gerakan semacam itu kan upaya untuk mengakali kampanye sebelum masa kampanye. Toh ujungnya udah jelas masyarakat mau diarahkan kemana," kesal Titi. rag/AR-3
Komentar
()Muat lainnya