Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

20 Negara Ikut Satgas Multinasional Hadapi Houthi di Laut Merah

Foto : ISTIMEWA

Helikopter hendak mendarat di salah satu kapal kontainer di Laut Merah, beberapa waktu yang lalu

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Pentagon, pada Kamis (21/12), mengumumkan sebanyak 20 negara telah bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), untuk melindungi pelayaran di Laut Merah dari serangan kelompok pemberontak, Houthi dari Yaman.

Dikutip dari The Straits Times, kelompok Houthi yang didukung Iran telah berulang kali menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran ini untuk mendukung warga Palestina di Gaza, tempat Israel memerangi kelompok militan Hamas.

"Saat ini ada lebih dari 20 negara yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam koalisi tersebut," kata juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, kepada wartawan.

"Houthi menyerang kesejahteraan ekonomi dan kemakmuran negara-negara di seluruh dunia, yang secara efektif menjadi bandit di sepanjang jalan raya internasional yaitu Laut Merah," kata Ryder.

"Pasukan koalisi akan berfungsi sebagai patroli jalan raya, berpatroli di Laut Merah dan Teluk Aden untuk merespons dan membantu jika diperlukan, kapal-kapal komersial yang transit di jalur perairan internasional yang penting ini," kata Ryder sambil menyerukan Houthi untuk berhenti menyerang mereka.

Menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel, putaran terakhir konflik Israel-Hamas dimulai ketika kelompok militan Palestina melakukan serangan mengejutkan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel.

Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, Israel memulai pemboman tanpa henti terhadap sasaran-sasaran di Gaza, bersamaan dengan invasi darat. Kondisi ini memicu kemarahan luas di Timur Tengah dan mendorong terjadinya serangan oleh kelompok bersenjata di wilayah tersebut, termasuk serangan Houthi terhadap kapal-kapal Laut Merah.

AS mengumumkan koalisi multinasional Laut Merah pada 18 Desember, sementara Houthi memperingatkan dua hari kemudian bahwa mereka akan membalas jika diserang.

Terus Berkoordinasi

Sementara itu seperti dikutip dari Antara, Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, Kamis (21/12), mengatakan Kairo akan terus berkoordinasi dengan para mitranya mengenai kebebasan navigasi di Laut Merah.

Di lautan wilayah tersebut, kelompok Houthi Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel sehingga mendorong perusahaan-perusahaan pelayaran mengubah rute guna menghindari gangguan.

Shoukry, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron di Ibu Kota Mesir, Kairo, mengatakan negara-negara pesisir Laut Merah memiliki tanggung jawab permanen untuk melindungi kebebasan pelayaran.

Namun, Mesir tidak mengumumkan partisipasinya dalam koalisi angkatan laut pimpinan Amerika Serikat (AS), yang dilangsungkan untuk mengatasi ancaman yang meningkat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top