2 Tim Toipur Kostrad Dikerahkan Buru KKSB yang Tewaskan Satu Prajurit TNI

JAKARTA - Dua tim pasukan intai tempur (Toipur Kostrad) dikerahkan buru Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang tewaskan satu prajurit TNI. Dua tim pasukan elit Kostrad ini kini sudah diterjunkan ke Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya yang jadi lokal kontak tembak antara pasukan TNI dan komplotan KKB pada Jumat pekan kemarin.

Demikian diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Kogabwilhan III Kolonel CZI Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Senin (9/11).

Menurut Kolonel Suriastawa, 2 Tim Toipur Kostrad ini sekarang tengah melakukan pengejaran bersama pasukan Yonif Raider 400/Banteng Raider TK Kotis Mamba.

"Saat ini Yonif Raider 400/BR (Banteng Raider) TK Kotis Mamba bergerak ke lokasi kontak tembak untuk melakukan bantuan dan evakuasi korban luka tembak serta2 Tim Taipur melaksanakan pengejaran," kata Kolonel Suriastawa.

Pasukan Toipur Kostrad bukan pasukan infanteri biasa. Tapi bisa dikatakan salah satu pasukan elit di jajaran Kostrad yang mempunyai kualifikasi tempur khusus.

Pasukan elit yang pembentukannya digagas oleh Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu ini punya kemampuan untuk melaksanakan tugas operasi di berbagai medan, baik di rawa laut, hutan, gunung dan perkotaan. Taipur juga diandalkan sebagai pasukan anti gerilya. Ahli dalam pengendapan, penyekatan dan patroli jarak jauh hingga pertempuran berlarut dengan waktu panjang.

Seperti diketahui, pada 6 Oktober 2020, pasukan Satgas Yonif Raider 400/Banteng Raider yang tengah berpatroli disergap KKSB Papua di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Kontak tembak kemudian terjadi. Dalam kontak tembak tersebut, Pratu Firdaus Kurniawan gugur. Sementara satu prajurit TNI lainnya, Pratu Arbi terluka karena tertembak di betis kanannya.

Setelah dievakuasi, Pratu Firdaus langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah untuk dimakamkan. Gugurnya Pratu Firdaus, menambahkan panjang daftar prajurit TNI yang jadi korban KKSB. Menurut Kolonel Suriastawa, komplotan ini tak hanya menyasar aparat keamanan seperti TNI dan Polri. Mereka juga tidak segan menyerang warga sipil.

"Bukan hanya prajurit TNI-Polri yang memang bertugas, warga sipil juga jadi sasaran kebiadaban kelompok ini. Dan kemarin kita mendengar pernyataan Bupati Intan Jaya tentang kelakuan KKSB yang suka mengambil dana desa. Selebaran permintaan dana kepada masyarakat juga beredar. Dan ini semua menunjukkan bahwa KKSB dan pendukungnyalah akar masalah di Papua," katanya. ags/N-3