Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

2 Jenderal Bintang Empat Ini Tak Kenal Lelah Turun ke Lapangan Pastikan Instruksi Presiden Dilaksanakan

Foto : Istimewa

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu Forkopimda Provinsi Bali dan Kabupaten Se-Bali di Kantor Gubernur Bali.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dua jenderal bintang empat ini tidak kenal lelah turun langsung ke berbagai daerah memastikan instruksi Presiden Jokowi berjalan dengan baik. Dua jenderal yang dimaksud adalah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Ada pun instruksi Presiden Jokowi yang dikawal dua jenderal bintang empat ini terkait dengan penanganan Covid-19 dan serbuan vaksinasi. Mengutip keterangan Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto, setelah berkunjung ke Papua Barat pada Sabtu (28/8), Panglima TNI dan Kapolri langsung terbang ke Bali pada hari Minggu (29/8).

Di Bali, kata Kolonel Edys, Panglima TNI dan Kapolri memimpin diskusi terkait penanganan Covid-19 dan menggelar acara tatap muka bersama Forkopimda Provinsi Bali dan Kabupaten Se-Bali di di Kantor Gubernur Bali.

Dalam diskusi dan tatap muka ini Gubernur Bali, Wayan Koster melaporkan terkait dinamika kondisi Pandemi Covid-19 serta penanganan yang telah dilaksanakan oleh Pemprov Bali diibantu oleh Kodam IX/Udayana dan Polda Bali. Termasuk di antaranya penyiapan tempat isoter.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, berdasarkan data dari Kemenkes Sabtu (28/8), Provinsi Bali masih menduduki 4 besar provinsi dengan angka jumlah kematian tertinggi dibawah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Diperlukan komitmen yang kuat, dari setiap unsur untuk mengembalikan Bali seperti dulu.

"Saat ini data indikator di Provinsi Bali, kasus konfirmasi masih berada di level-3 dengan positivity rate masih cukup tinggi, tentunya tracing kontak erat masih perlu ditingkatkan agar mencapai target 1:15 per 1 kasus konfirmasi," ujarnya.

Panglima TNI juga mengingatkan walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan, tapi semua harus tetap waspada. Karena BOR yang cukup tinggi.

"Walaupun pasien isoter saat ini tinggi, namun masih ada Isoman. Oleh karena itu kesadaran masyarakat untuk ke isoter harus terus ditingkatkan untuk menurunkan angka kematian. Saya melihat rasio tracing yang bagus adalah Kabupaten Buleleng dengan 6,57 atau 6 hingga 7 orang dilacak untuk setiap 1 kasus konfirmasi. Tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar positivity rate dapat diturunkan dibawah 5%," tuturnya.

Sementara untuk Kabupaten Jembrana, kata Panglima,tracing 0 dan angka kematian pada tingkat-4. Sementara BOR masih memadai untuk merawat pasien. Tanpa tracing maka akan sulit menurunkan positivity rate dan mengendalikan laju penularan.

"Semua elemen harus membangun kesadaran disiplin untuk mengaplikasikan 3 M dan 3 T guna melindungi orang lain terutama mereka yang memiliki komorbid dan mereka yang belum divaksin. Pelaksanaan tracing kontak erat juga harus di gencarkan serta menurunkan indeks mobilitas serta mempercepat vaksinasi," katanya.

Di samping itu, lanjut Panglima, para petugas harus tetap humanis dengan pendekatan kearifan lokal untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, 3M dan 3T. Hal ini penting guna memutus mata rantai Covid-19 di Pulau Bali.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top