Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Covid-19 I 44 Tenaga Medis Meninggal Dunia

139.137 ODP Berpotensi Idap Korona Tanpa Gejala

Foto : ANTARA/SIGID KURNIAWAN

Achmad Yurianto

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Korona, Achmad Yurianto, mengatakan hingga Selasa (14/4), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus korona (Covid-19) sebanyak 139.137 orang.

"Kategori orang dalam pemantauan sampai saat ini sudah tercatat 139.137 orang. Inilah yang kemudian menjadi perhatian besar kita," ujar Yuri dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/2).

Pemerintah sangat memperhatikan ODP. Sebab, ODP berpotensi mengidap Covid-19 tanpa gejala klinis. Selain ODP, Yuri juga mengungkap data pasien dalam pengawasan (PDP), yakni berjumlah 10.482 orang. Dari jumlah tersebut, sudah ada yang dinyatakan positif ataupun negatif Covid-19.

"Pasien dalam pengawasan sampai dengan saat ini atau 10.482 orang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 melalui pemeriksaan PCR real time sebanyak 4.838 orang," ungkap Yuri.

Yuri menjelaskan sampai saat ini masih terjadi penularan virus korona yang menyebabkan jumlah pasien Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Berdasarkan data yang masuk pada Senin (13/4) pukul 12.00 WIB hingga Selasa (14/4) pukul 12.00 WIB, ada 282 kasus baru Covid-19 di Tanah Air. Dengan demikian, hingga saat ini total ada 4.839 kasus Covid-19 di Indonesia sejak pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.

Menurut Yuri, jumlah kasus positif Covid-19 itu didapatkan berdasarkan pemeriksaan spesimen terhadap 10.482 orang. Yuri juga memaparkan bahwa ada penambahan 46 pasien Covid-19 yang sembuh dalam periode yang sama. Dengan demikian, total pasien yang sudah dinyatakan negatif virus korona kini ada 426 orang, sedangkan pasien meninggal bertambah 60 orang, sehingga total ada 459 pasien yang meninggal.

Sementara itu, Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP FARKES/R) mencatat 44 tenaga medis meninggal dunia akibat terinfeksi virus korona. Rinciannya, 32 dokter dan 12 perawat. Karena itu, Ketua Umum FSP FARKES/R, Idris Idham, mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan keselamatan petugas kesehatan yang menangani pandemi korona. "Caranya, dengan menyediakan alat pelindung diri (APD) yang memenuhi standar dengan jumlah yang mencukupi," ujar Idris.

Beri Santunan

Di tempat yang sama, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan dana sumbangan para donatur untuk penanganan Covid-19 diprioritaskan untuk santunan kepada petugas medis yang gugur.

"Terima kasih kami sampaikan kepada para donatur, baik dalam maupun luar negeri yang telah memberikan dukungan dan bantuannya. Kami memprioritaskan untuk memberikan santunan kepada petugas medis yang telah gugur," ujar Doni dalam keterangan persnya di BNPB, Selasa.

Setiap petugas medis yang meninggal akibat paparan Covid-19 pun mendapatkan jumlah santunan yang berbeda-beda. Doni mengatakan untuk dokter mendapatkan santunan sebesar 250 juta rupiah, perawat 150 juta rupiah, dan tenaga medis lainnya 100 juta rupiah.

"Mereka adalah pahlawan kita, pahlawan kemanusiaan," kata dia. n dis/SCMP/SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top