Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

13% Warga Miskin di Indonesia Tinggal di Jabar

Foto : ANTARA/Galih Pradipta
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin di Jawa Barat (Jabar) pada Maret 2019 mencapai 3.399.160 orang atau sekitar 6,91 persen dari total jumlah penduduk saat ini sebesar 48,6 juta jiwa. Dibandingkan September 2018, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 140.200 orang, namun dari sisi garis kemiskinan meningkat sebesar 3,99 persen.

Kepala BPS Jabar, Dodi Herlando mengatakan peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan peran komoditi bukan makanan. Secara total peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 72,94 persen. "Angka ini naik jika dibanding keadaan September 2018 yang sebesar 72,45 persen," ujar Dodi di Bandung, Jabar, Senin (15/7).

Secara nasional, jumlah penduduk miskin dilaporkan tembus 25 juta orang. Jika melihat jumlah warga miskin di Jabar, maka andil terhadap kemiskinan nasional mencapai sekitar 13 persen. Namun, menurut Dodi, angka kemiskinan mencapai 13 persen nasional karena ditunjang populasi penduduk Jabar cukup besar.

"Tak bisa dirangking. Kita terbanyak, karena harus proporsional juga dengan jumlah penduduknya. Ada enam daerah yang penduduk miskinnya naik, Jabar justru turun," tuturnya. Dia menambahkan jumlah penduduk miskin di perkotaan di Jawa Barat lebih besar ketimbang di perdesaan. Di perkotaan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 mencapai 2,27 juta jiwa, sementara di perdesaan berjumlah 1,13 juta jiwa.

Meski demikian, prosentase penduduk miskin di perdesaan jauh lebih tinggi, yakni mencapai 9,79 persen, sementara di perkotaan hanya 6,03 persen. "Penduduk pedesaan yang miskin rata-rata pendidikannya SD, sehingga jika bekerja pun upahnya kecil," tegasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top