Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 05 Feb 2018, 01:00 WIB

Sosok Berintegritas dalam Memberantas Korupsi

Foto:

Judul : Novel Baswedan

Penulis : Zaenuddin HM

Penerbit : Mizan

Cetakan : Pertama, November 2017

Tebal : 272 halaman

ISBN : 978-602-441-046-9

Novel Baswedan adalah salah satu penyidik KPK yang dinilai amat berani dalam pemberantasan korupsi. Banyak kasus korupsi besar yang berhasil dibongkar. Sayang itu harus dibayar mahal. Dia dikriminalisasi. Motornya ditabrak, tubuhnya terluka. Bahkan pada insiden terakhir Novel hampir buta karena disiram air keras (hal 19).

Namun yang mengesankan, meski nyawa menjadi taruhan, dia tidak pernah gentar. Dia malah semakin berani dalam membongkar praktik korup. Sikapnya itu semakin menunjukkan dia memiliki integritas tinggi dalam memerangi korupsi. Selain itu, dalam membabat habis para pelaku korupsi, Novel tidak pernah pandang bulu. Jika memang bersalah harus ditindak, bahkan jika itu atasannya. Hal inilah yang membuatnya dianggap simbol penegak hukum dan antikorupsi Indonesia.

Dia lihat, korupsi jauh lebih parah daripada perampokan. Maka, korupsi harus diperangi. Dia tidak mau bangsa dan negara Indonesia dirusak, bahkan diruntuhkan para koruptor. Mengingat korupsi amat mengganggu kepentingan bangsa dan negara. Dia merampas hak-hak seluruh warga . Korupsi juga merampas hak negara untuk bisa berkembang dan maju (hal 90).

Beberapa kasus yang pernah diungkap, antara lain, korupsi atau suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia tahun 2004. Dalam kasus ini terjerat mantan Wakil Kepala Polri Komjen (Purn) Adang Daradjatun, Nunun Nurbaeti dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S Goeltom. Selain itu, Novel juga membongkar pratik korupsi ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Dia juga membongkar kasus suap atau korupsi Seskemenpora yang melibatkan Muhammad Nazaruddin, Bendahara Partai Demokrat. Tidak ketinggalan, korupsi e-KTP dan masih banyak lagi (hal 91-93).

Komitmen Novel dalam memberantas korupsi tidak diragukan lagi. Sebagai penyidik KPK, dia sangat loyal pada tugas-tugas dan tanggung jawabnya. Dia tidak mudah dipengaruhi, termasuk oleh koleganya. Bahkan orangtuanya pun tidak bisa mempengaruhi. Salah satu sumber di KPK memaparkan, "Novel tidak dapat diintervensi oleh siapa pun dengan berbagai ancaman. Dia sosok penegak hukum sejati" (hal 112).

Hal inilah yang kemudian membuat banyak pelaku korupsi takut dan membencinya. Mereka meneror. Beberapa kali ditabrak hingga disiram air raksa. Akan tetapi, teror itu sama sekali tidak pernah menyurutkan semangat Novel memerangi korupsi negeri ini. Sebaliknya, dia malah semakin tertantang dan semangat untuk berjuang mengalahkan korupsi.

Dia berkata, "Selama kita berbuat benar, tidak ada alasan untuk takut." Karena dalam prinsipnya, hanya Allah yang patut ditakuti. Novel juga berkata, "Benar itu tidak mengurangi umur. Takut juga tidak menambah umur. Jadi, kita tidak boleh menyerah. Jangan memilih takut karena Anda akan menjadi orang tidak berguna" (hal 170).

Buku ini dipaparkan dengan bahasa yang lugas dan aktual. Sepak terjang Novel dalam memberantas korupsi tentu sangat patut diteladani. Semua harus mendukung upaya yang dilakukan dalam menegakkan hukum negeri ini. Pembaca perlu meneladani sikap Novel yang tidak pernah menyerah dalam berbagai situasi sulit. Selalu ada Allah tempat bersandar dan malaikat yang selalu melindungi.

Diresensi Ratnani Latifah, Alumna Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Redaktur:

Penulis: Arip, CS Koran Jakarta, Dika, Dimas Prasetyo, Dio, Fandi, Fathrun, Gembong, Hamdan Maulana, Hayyitita, HRD, Ichsan Audit, Ikn, Josephine, Kelly, Khoirunnisa, Koran Jakarta, Leni, Lukman, Mahaga, Monic, Nikko Fe, Opik, Rabiatul Adawiyah, Rizky, Rohmad, Sujar, Tedy, User_test_2, Wawan, Zaky

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.