Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Zora Vidayatia Lakoni Syuting Sembari Mudik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bermain di film layar lebar terbarunya "Jejak Cinta", artis Zora Vidayatia merasa bak pulang kampung. Bagaimana tidak, semua proses pengambilan gambar untuk film garapan Sutradara Tarmizi Abka itu dilakukan di Singkawang, Kalimantan Barat. Sementara aktris yang kerap berlakon di Film Televisi (FTV) ini memang asli Kalimantan Barat, tepatnya Pontianak. Zora dilahirkan dan dibesarkan di sana, inilah yang membuatnya senang menerima tawaran film tersebut.

"Aku senang menerima tawaran main di film ini. Terimakasih telah diberikan kepercayaan bergabung di film ini. Selain senang dengan nuansa syutingnya, saya juga senang pulang kampung. Apalagi film ini mengangkat objek wisata, budaya dan makanan khas di sana," ujar Zora saat ditemui di konferensi pers film "Jejak Cinta", di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Sejak mengawali karier di film pada awal 2006 lalu, Zora memang belum pernah menjalani proses syuting di sekitar kampung halamannya, meskipun jarak dari Pontianak ke Singkawang itu harus menempuh tiga jam perjalanan. "Nggak pernah sebelumnya syuting di daerah sendiri, jadi kayak hadiah aja ini buat saya," tambahnya.

Di film "Jejak Cinta" ini, Zora berlakon sebagai sosok yang baik. Sebab biasanya ia memang selalu berperan sebagai sosok jahat atau antagonis. Zora berperan sebagai sosok sahabat dan pendengar yang baik. Itulah yang menurutnya jadi sebuah tantangan tersendiri baginya. "Kagoknya banyak ya, pertama kagok biasanya antagonis tiba-tiba protagonis, biasanya punya ekspresi lebih sementara di sini lebih datar ekspresinya. Terus yang dihadapi juga pemain yang udah jago banget aktingnya," tuturnya.

Zora pun berharap, film melodrama terbarunya ini bisa mendapat respon yang positif dari penikmat musik Indonesia. Ia menyebut, banyak pesan-pesan positif yang dapat diambil dari filmnya itu, termasuk soal kepedulian perempuan terhadap kesehatan, isu keberagaman dan toleransi. yzd/S-1

Komentar

Komentar
()

Top