Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Zona Euro Resmi Resesi, Berikut Ini Faktor Penyebabnya

Foto : ANTARA/REUTERS/Wolfgang Rattay/am.

Arsip Foto - Kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, Kamis (30/12/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

ROMA - Blok 20 negara pengguna mata uang euro atau zona euro terperosok dalam resesi teknis tahun ini. Resesi teknis terjadi apabila pertumbuhan ekonomi suatu negara terkontraksi dalam dua kuartal berturut-turut.

Kantor Statistik Eurostat, Kamis (8/6), mengatakan pertumbuhan ekonomi di negara-negara zona euro terkontraksi 0,1 persen di masing-masing dua kuartal terakhir.

Pertumbuhan ekonomi terganggu oleh harga pangan dan energi yang tinggi, jaringan perdagangan yang terganggu, dan ketidakstabilan - semua dampak besar dari konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, kata Eurostat.

Ekonomi zona euro mengalami kontraksi yang jauh lebih dramatis masing-masing sebesar 3,1 persen dan 11,5 persen, selama dua kuartal tahun ini, sebelum berkembang sebesar 12,4 persen pada kuartal ketiga tahun itu.

Berbeda dengan sedikit kenaikan yang diprediksi oleh para ekonom, kontraksi ekonomi zona euro pada kuartal pertama tahun ini sebagian besar tidak terduga, menurut laporan media.

Ekonomi terbesar zona euro gagal menunjukkan cukup pendorong untuk pertumbuhan yang lebih baik.

Jerman memasuki resesi pada kuartal pertama, setelah menyusut 0,5 persen pada kuartal terakhir 2022 dan 0,3 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Pertumbuhan di Prancis datar pada kuartal terakhir 2022, diikuti dengan pertumbuhan 0,2 persen pada awal tahun ini. Italia, sementara itu, ekonominya menyusut 0,1 persen pada akhir 2022, sebelum pulih ke pertumbuhan 0,6 persen pada awal tahun ini - tingkat pertumbuhan tercepat di antara ekonomi utama UE.

Konflik Ukraina telah membuat harga energi lebih tinggi, menciptakan efek lanjutan pada harga pangan dan perdagangan.

Belanja Turun

Eurostat mengatakan, dalam konteks itu, pengeluaran keseluruhan di zona euro turun 0,3 persen pada kuartal I setelah turun 1 persen pada kuartal sebelumnya. Impor dan belanja publik secara keseluruhan juga turun di kedua kuartal.

Kinerja ekonomi zona euro kemungkinan akan menjadi topik sentral pertemuan para pemimpin keuangan pada 15 Juni untuk membahas apakah Bank Sentral Eropa harus menaikkan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi membantu mengekang tekanan inflasi tetapi dapat berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi.

Meskipun awal yang lambat tahun ini, Komisi Eropa masih memprediksi ekonomi Uni Eropa akan tumbuh sebesar 1,1 persen tahun ini dan 1,6 persen pada tahun 2024, angka keduanya sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Kroasia menjadi anggota ke-20 zona mata uang euro pada 1 Januari, yang berarti data ekonominya dimasukkan ke dalam zona euro untuk kuartal pertama tahun ini tetapi tidak untuk kuartal terakhir 2022.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top