Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Zidane Kembali ke Turin

Foto : AFP/JAVIER SORIANO
A   A   A   Pengaturan Font

Zidane kembali ke Turin untuk pertama kalinya sebagai pelatih sejak tampil sebagai pemain Juventus pada Maret 2005.

TURIN - Juara bertahan Real Madrid akan melawat ke Turin menghadapi Juventus pada laga leg pertama babak perempat final Liga Champions, Rabu (4/4) dini hari WIB. Bagi pelatih Real Madrid Zinedine Zidane, laga itu akan penuh emosi.

Zidane mengatakan pekan lalu dia ingin tetap menjadi pelatih Real Madrid. Tapi keinginannya untuk tetap bersama "Los Blancos" akan tergantung pada pertandingan Liga Champions melawan Juventus.

Masa depan pelatih asal Prancis yang juga mantan pemain Juventus itu akan bergantung pada langkah Madrid mencapai babak empat besar. Kondisi itu sama dengan yang dialami Zidane pada babak sebelumnya saat melawan Paris Saint-Germain. Gagal mempertahankan gelar La Liga dikombinasikan dengan tersingkir dari Copa del Rey, membuat Madrid kini hanya memiliki satu kesempatan untuk memenangkan trofi besar musim ini.

Meski demikian suasana di Madrid, tetap optimistis. Real telah memenangkan 10 dari 11 pertandingan terakhir mereka. Dalam laju tersebut mereka menyisihkan PSG dan memangkas jarak menjadi empat poin dari penghuni posisi kedua Atletico Madrid di La Liga. Madrid telah mencetak 36 gol dalam periode itu.

Karena itulah Zidane menyatakan optimistis bisa megalahkan Juventus. Zidane akan kembali ke Turin untuk pertama kalinya sebagai pelatih. Penampilan terakhirnya sebagai pemain di sana adalah pada Maret 2005 ketika Real kalah 0-2 dari Juventus di babak 16 besar Liga Champions.

Torehan David Trezeguet dan gol kemenangan pada perpanjangan waktu dari Marcelo Zalayeta memastikan kemenangan untuk Juve, yang saat itu dilatih Fabio Capello. Juventus menang atas tim Real yang saat itu diperkuat David Beckham, Ronaldo dan Thomas Gravesen.

Kini, tiga belas tahun kemudian, Gianluigi Buffon adalah satu-satunya pemain yang kemungkinan akan mengulangi penampilan itu. Meski demikian kedua tim yang bertemu saat ini sudah saling mengenal. Juventus dan Madrid bertemu terakhir kali di final kompetisi tahun lalu.

Kemenangan 4-1 pada laga itu tetap menjadi titik puncak Real bersama Zidane. Bukan hanya karena dia mendapatkan mahkota Liga Champions kedua berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi juga karena meraih kemenangan telak.

Jika Zidane menggunakan kemenangan di Cardiff sebagai titik referensi, itu mungkin menjadi keuntungan bagi Isco. Dia tampil sangat bagus di sana, setelah lebih dipilih untuk bermain dibanding Gareth Bale dan Marco Asensio. Trio yang sama sekarang bersaing untuk tempat yang sama saat melawat ke Turin, dengan tambahan pesaing, Vazquez.

Sementara itu, Bale bermain 90 menit melawan Las Palmas. Itu mungkin merupakan indikator buruk untuk prospeknya dimainkan melawan Juve. Tapi dia menunjukkan kemampuannya dengan mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0.

"Ini pertandingan lain, kompetisi lain, kami tahu kami harus pergi ke Juve dengan ambisi dan kami harus pergi ke sana untuk mencetak gol," ujar Zidane.

Prioritaskan Seri A

Untuk Juventus, yang mengalahkan Tottenham di babak 16 besar, itu adalah kesempatan untuk membalas kekalahan tahun lalu dan mempertahankan harapan merebut treble winners. Mereka telah memenangkan Serie A dan Coppa Italia selama tiga musim berturut-turut, tetapi selalu gagal merebut mahkota Liga Champions, dua kali kalah di final.

"Kami memiliki ambisi untuk mengalahkan salah satu tim terbaik di dunia, Real Madrid," ujar pelatih Juventus Massimiliano Allegri. "Ini akan menjadi pertandingan yang hebat, tetapi prioritas kami tetap Serie A. Kami akan melawan Real Madrid dengan realistis dan ambisi," sambungnya.

Juan Cuadrado dan Giorgio Chiellini keduanya telah pulih dari cedera dan bermain melawan AC Milan pada Sabtu. Sementara Allegri juga berharap untuk bisa memainkan Federico Bernardeschi dan Alex Sandro. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top