Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Zelenskyy Tuntut PBB Hukum Rusia, Termasuk Menguliti Hak Vetonya di Dewan Keamanan

Foto : Freshnewsasia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato di Sidang Umum PBB melalui rekaman video, Rabu (21/9).

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuntut pengadilan khusus PBB menjatuhkan hukuman yang adil kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk hukuman keuangan dan menguliti kekuatan vetonya di Dewan Keamanan PBB. Reuters melaporkan, seperti dikutip Freshnewsasia, Rabu (21/9).

Zelenskyy berpidato di depan para pemimpin dunia di Sidang Umum PBB melalui rekaman video pada Rabu (21/9), setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi perang pertamanya sejak Perang Dunia II.

Moskow berencana menugaskan sekitar 300.000 tentara dalam sebuah eskalasi invasi di Ukraina yang dimulai Februari lalu dan menewaskan ribuan orang, jutaan orang mengungsi dan menghancurkan kota-kota.

"Sebuah kejahatan telah dilakukan terhadap Ukraina, dan kami menuntut hukuman yang adil," kata Zelenskyy kepada PBB.

"Pengadian khusus harus diadakan untuk menghukum Rusia atas kejahatannya melakukan agresi negara kami … Rusia harus membayar perang ini dengan aset-asetnya," katanya. Zelenskyy mendesak PBB untuk menghapuskan hak veto Rusia sebagai anggota Dewan Keamanan.

Zelenskyy merencanakan apa yang ia bilang lima syarat yang tidak dapat dinegosiasikan untuk perdamaian. Yang meliputi hukuman bagi agresi Rusia, restorasi keamanan dan integritas territorial Ukraina, dan jaminan keamanan.

Para delegasi di PBB memberikan tepuk tangan meriah di akhir pidatonya

Pada Rabu pagi, Putin telah memerintahkan panggilan wajib militer dalam pidatonya di televisi di mana ia juga mengumumkan gerakan untuk menganeksasi provinsi-provinsi di Ukraina dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan Rusia. Ia menyatakan: "Ini bukan gertakan".


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top