Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I Kementerian Pertahanan Ukraina: Pasukan Russia Alami Demoralisasi

Zelenskyy Teken Dekrit Tolak Bernegosiasi dengan Putin

Foto : AFP/Anatolii Stepanov

Pasang Bendera l Tentara Ukraina memasang bendera nasional mereka saat menumpang pada sebuah kendaraan lapis baja di pinggiran Kota Lyman, Donetsk, yang mereka berhasil merebut kembali dari tangan pasukan Russia sejak pekan lalu. Pada Selasa (4/10), Ukraina mengklaim berhasil merebut kembali desa-desa yang penting di wilayah Kherson, Ukraina selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah meneken dekrit  yang menolak negosiasi dengan Presiden Russia, Vladimir Putin. Langkah ini diambil setelah parlemen Russia meratifikasi perjanjian pencaplokan wilayah Ukraina.

KYIV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (4/10) menandatangani dekrit yang menyatakan tidak ada negosiasi yang akan dilakukan dengan Presiden Russia, Vladimir Putin. Langkah terbaru ini diambil Ukraina setelah parlemen Russia meratifikasi perjanjian tentang pencaplokan 4 wilayah Ukraina yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia.

Kantor Kepresidenan Ukraina menyatakan telah memutuskan secara resmi bahwa negaranya tidak akan bernegosiasi dengan Presiden Putin.

"Pertemuan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional pada 30 September memutuskan mustahil untuk berunding dengan Putin setelah keputusannya untuk menganeksasi wilayah Ukraina," demikian pernyataan dari Kantor Kepresidenan Ukraina.

Pada Jumat (30/10) pekan lalu, Presiden Putin menandatangani perjanjian dengan otoritas separatis di wilayah Ukraina yang ingin memisahkan diri untuk bergabung dengan Russia, menyusul referendum yang diadakan pada 23-27 September. Pemungutan suara pun dilakukan lebih dari tujuh bulan dalam perang Russia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari.

Referendum telah dikecam oleh komunitas internasional, yang mana negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) menyebut referendum itu "palsu" serta tidak akan diakui oleh mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top