Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 04 Mar 2025, 15:45 WIB

Zelensky Dorong Diplomasi Intensif Akhiri Perang dengan Russia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Foto: AFP

JAKARTA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menegaskan, Kyiv berkomitmen untuk menggunakan diplomasi secara intensif untuk mengakhiri perang dengan Russia yang telah berlangsung selama tiga tahun. 

Ia juga menekankan harapannya terhadap dukungan Amerika Serikat (AS) dalam mengamankan perdamaian di wilayahnya.

Pernyataan ini dikeluarkan Zelensky tiga hari setelah pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih. Pertemuan itu berubah menjadi perdebatan sengit, menggarisbawahi pentingnya diplomasi dan peran krusial AS dalam menyelesaikan konflik.

Ketegangan meningkat setelah Trump mengisyaratkan kesabarannya terhadap Zelensky telah menipis, menyusul pernyataan pemimpin Ukraina yang dikutip oleh Associated Press. Dalam pernyataan tersebut, Zelensky mengatakan bahwa akhir perang masih sangat jauh.

Akhir pekan lalu, Zelensky menghadiri pertemuan sekutu Ukraina di Eropa untuk merumuskan rencana penyelesaian perang. Setelah itu, ia menegaskan komitmennya terhadap diplomasi melalui pernyataan di platform media sosial X.

"Sangat penting bagi kita untuk mencoba menjadikan diplomasi kita benar-benar substantif untuk mengakhiri perang ini secepat mungkin. Kami bekerja sama dengan Amerika dan mitra-mitra Eropa kami dan sangat berharap dukungan AS dalam upaya mencapai perdamaian. Perdamaian dibutuhkan sesegera mungkin," tulisnya.

Sejak berdebat sengit dengan Trump, Zelensky berusaha menunjukkan bahwa hubungan Kyiv dan Washington tetap menjadi prioritas. Ia optimistis hubungan kedua negara masih bisa diperbaiki.

Parlemen Ukraina pun menegaskan dukungannya terhadap diplomasi dan hubungan erat dengan AS melalui pernyataan resmi. Dalam pernyataan itu, upaya Trump untuk menjadi mediator dalam konflik ini disebut sebagai "penentu" bagi penyelesaian perang.

Zelensky juga mengadakan panggilan telepon dengan para pemimpin negara-negara Baltik, yang meskipun mendukung Ukraina, tidak hadir dalam pertemuan puncak di London pada hari Minggu. Ia memberi tahu mereka tentang hasil pertemuan tersebut serta menegaskan bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan sebagai bagian dari solusi konflik.

"Bersama-sama, kita harus menyiapkan rencana aksi untuk membawa kita lebih dekat ke jaminan keamanan yang nyata. Ada inisiatif konkret dan kita akan terus bekerja," tulisnya di aplikasi Telegram.

Lebih lanjut, ia menekankan persatuan dengan semua mitra internasional adalah kunci untuk mengakhiri perang dan menciptakan perdamaian yang andal serta langgeng.

"Ukraina, Eropa, dan AS dengan bersama-sama kita dapat mengembalikan keamanan bagi semua rakyat kita. Dan ini benar-benar menjadi kemungkinan," tambahnya.

Dalam pidato video malam harinya, Zelensky kembali menegaskan bahwa tidak adanya jaminan keamanan bagi Ukraina telah menjadi faktor utama di balik invasi besar-besaran Russia pada 2022.

Ia juga mengingatkan delapan tahun sebelumnya, separatis pro-Russia telah merebut wilayah di Ukraina timur akibat minimnya perlindungan keamanan internasional.

"Dan sekarang, karena kurangnya jaminan keamanan yang jelas, Russia terus melanjutkan perang ini. Seluruh dunia melihat ini dan seluruh dunia mengakuinya," katanya.

Zelensky menutup pidatonya dengan optimisme bahwa dengan kerja sama antara Ukraina, Eropa, dan Amerika, stabilitas jangka panjang dapat terwujud.

"Untuk mencapainya, kita harus bersikap konstruktif, bekerja sama, saling melengkapi usulan, dan mempercepat diplomasi untuk mengakhiri perang," pungkasnya.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Paundra Zakirulloh

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.