Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kerang teritip memiliki zat perekat yang berguna untuk mengatasi pendarahan dalam waktu 15 detik. Pengembangan lebih lanjut lem itu dapat mengobati pendarahan hebat seperti pada kasus tentara tertembak atau korban penusukan.

Zat Perekat Kerang Teritip Mampu Atasi Pendarahan Hebat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kerusakan pembuluh darah atau organ tubuh dapat mengakibatkan darah dapat mengalir keluar atau mengalami pendarahan. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya penyakit atau cedera.
Ketika tubuh mendeteksi bahwa ada darah yang mengalir dari pembuluh darah yang pecah, umumnya tubuh akan membekukan darah untuk menutup luka dan menghentikan aliran darah. Setelah itu, tubuh akan memulai proses penyembuhan.
Namun jika kerusahakan atau luka terlalu parah membuat pembekuan darah sulit terjadi. Saat tubuh tidak mampu lagi membekukan pendarahan yang terjadi maka akan kehilangan banyak darah yang berakibat berhentinya organ tubuh seperti jantung karena kekurangan pasokan darah.
Terinspirasi dari zat yang ada pada kerang teritip tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) bersama dengan Mayo Clinic membuat studi praklinis terhadap zat perekat semacam lem pada kerang teritip (Balanus glandula) berguna untuk penghentian pendarahan.
Hasil pengujian menunjukkan pendarahan hebat dapat dalam waktu singkat dengan zat tersebut.
Peneliti melihat zat perekat yang amat lengket dari kerang teritip cukup istimewa. Lem ini bahkan dapat membuat tubuh kerang tetap dapat menempal pada batu karang, lambung kapal, bahkan tubuh ikan paus, meski hantaman air cukup keras.
"Kami memecahkan masalah adhesi di lingkungan yang menantang, yaitu lingkungan basah dan dinamis dari jaringan manusia. Pada saat yang sama, kami mencoba memperlajari pengetahuan dasar ini menjadi produk nyata yang dapat menyelamatkan nyawa," kata profesor teknik mesin dan teknik sipil MIT dan salah satu penulis senior studi tersebut, Xuanhe Zhao seperti dikutip laman MIT News edisi Senin (9/8) pekan lalu.
Ia memaparkan banyak risiko pekerjaan dan aktivitas yang memungkinan terjadinya pendarahan hebat. Dengan zat perekat pada kerang teritip para peneliti berharap bisa membantu menyelamatkan orang seperti nyawa tentara di medan perang, korban penusukan, dan korban kecelakaan lalu lintas.

Lebih Cepat
Kemampuan zat perekat kerang teritip bahkan dapat bekerja ketika zat pembeku pada darah belum mulai menjalankan tugasnya. Hal ini menarik karena untuk menutup jaringan yang berdarah, harus berjuang tidak hanya dengan kondisi basah tetapi juga kontaminasi dari darah yang keluar.
"Kami menemukan bahwa makhluk yang hidup di lingkungan laut ini melakukan hal yang persis sama dengan yang kami lakukan untuk menangani masalah pendarahan yang rumit," jelas penulis utama penelitian yang juga ilmuwan riset MIT, Hyunwoo Yuk.
Dalam laporan yang diterbitkan pada jurnal Nature Biomedical Engineering, ia memaparkan, kerang teritip mengeluarkan perekat berminyak yang memungkinkan mereka membersihkan permukaan dan mengusir kelembapan sebelum menempel di permukaan. Selanjutnya proteinnya akan terhubung dengan molekul permukaan tempat yang akan ditempel.
Proses dua langkah dilakukan peneliti MIT dan Mayo Clinic dalam menghentikan pendarahan pada organ atau jaringan manusia. Zat seperti lem yang disekresikan teritip mampu mengikat bersama dengan cara yang persis sama dengan proses pembekuan darah manusia.
Sepeti diketahui, para ahli bedah biasanya menggunakan agen sintetis untuk mempercepat koagulasi dan membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan. Tetapi penggunaan bahan sintetis dalam kasus paling cepat masih membutuhkan waktu beberapa menit bukan hitungan detik.
"Data kami menunjukkan bagaimana zat perekat ini mencapai hemostasis cepat dengan cara yang tidak bergantung pada koagulasi. Perekat jaringan yang dihasilkan bahkan dapat menahan tekanan arteri yang tinggi," kata ahli anestesi jantung Mayo Clinic dan rekan penulis studi tersebut, Christoph Nabzdyk.
Menurut dia, bukan hanya membendung pendarahan luar, lem teritip diyakini dapat juga dipakai untuk menghentikan pendarahan parah pada organ dalam, atau mengobati pasien dengan gangguan pembekuan darah atau atau darah encer. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top