Yudo Margono Ingin Jadikan TNI Patriot NKRI
GANTIKAN ANDIKA PERKASA -- Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (2/12). Rapat internal Komisi I DPR menyetujui Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa, setelah yang bersangkutan menjalani rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI.
JAKARTA - Calon panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyoroti kondisi geopolitik dunia yang patut dicermati untuk kepentingan aspek pertahanan negara Indonesia. Selain itu, TNI harus menjadi patriot bagi NKRI sehingga rakyat dan bangsa Indonesia bermartabat di mata dunia.
"Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat dunia, perlu mencermati perkembangan strategis khususnya aspek pertahanan negara," kata Yudo Margono dalam uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/12).
Dalam konteks tataran global, lanjutnya, kondisi geopolitik terdampak konflik antara Russia dan Ukraina, konflik dan kepentingan kekuatan negara besar, perubahan iklim, serangan siber, serta kelangkaan pangan serta energi.
Menurut Yudo, kondisi geopolitik di tingkat regional antara lain terjadi instabilitas di Asia Pasifik sebagai akibat dari ketegangan di Laut China Selatan, konflik di semenanjung Korea, serta potensi konflik antara Tiongkok dan Taiwan.
"Di tingkat regional, ada penguatan kerja sama keamanan antara Amerika Serikat, Australia, India, dan Jepang. Lalu, terbentuknya aliansi AUKUS (Australia, United Kingdom, United States), yang terdiri atas Australia, Inggris, dan Amerika Serikat untuk mengimbangi strategi belt one road inisiatif RRC," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya