Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Yoon: KTT AS-Jepang-Korsel Merupakan Tonggak Penting

Foto : AFP/Brendan SMIALOWSKI

KTT Trilateral I Dari kiri: Presiden AS, Joe Biden, PM Jepang, Fumio Kishida, dan Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol, saat bertemu di acara KTT Pemimpin Negara G7 di Hiroshima pada 21 Mei lalu. Ketiga pemimpin itu akan bertemu kembali di Camp David pada Jumat (18/8) mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Korsel menyebut bahwa pertemuan trilateral dengan AS dan ­Jepang akan jadi sebuah tonggak ­sejarah penting dalam kerja sama trilateral untuk menghadapi ­ancaman nuklir dan misil Korut.

SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol, pada Selasa (15/8) mengatakan bahwa pertemuan puncak yang akan datang dengan para pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Jepang, akan menetapkan tonggak baru kerja sama trilateral dalam menghadapi ancaman nuklir dan misil Korea Utara yang berkembang.

Dalam pidato yang menandai peringatan pembebasan negaranya dari penjajahan Jepang tahun 1910-1945, Presiden Yoon menekankan perlunya meningkatkan kerja sama keamanan dengan Washington DC dan Tokyo, melalui aset pengintaian dan berbagi data secara real-time tentang senjata nuklir dan misil Korea Utara (Korut).

"KTT tersebut akan menjadi tonggak sejarah baru dalam kerja sama trilateral yang berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea dan di kawasan Indo Pasifik," kata Presiden Yoon.

Presiden Yoon rencananya akan bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden, dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di retret kepresidenan Camp David di Maryland pada Jumat (18/8) mendatang, di mana mereka akan meluncurkan serangkaian inisiatif bersama di bidang teknologi, pendidikan, dan pertahanan, kata seorang pejabat senior AS.

Sejak menjabat pada Mei 2022, Presiden Yoon telah berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Tokyo, yang dirusak oleh kebuntuan perselisihan atas tuntutan kompensasi yang diajukan oleh para korban kerja paksa Jepang selama pemerintahan kolonialnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top