Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Yerusalem Memanas, Bentrokan Terjadi Saat Pemakaman Jurnalis Al Jazeera, Pelayat Dipukuli Polisi Israel

Foto : VOA/Reuters

Polisi anti huru-hara Israel memukuli para pelayat yang mengantarkan jenazah wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada pemakaman di Yerusalem Jumat (13/5). Abu Akleh tewas terbunuh saat meliput serangan pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

YERUSALEM TIMUR - Polisi anti huru-hara Israel hari Jumat (13/5) mendorong dan memukuli para pelayat dan mereka yang mengusung peti mati yang berisi jenazah wartawan Al Jazeera yang tewas ditembak, Shireen Abu Akleh. Insiden ini membuat peti jenazahnya sempat jatuh, sementara para pelayat melindungi diri dari pukulan polisi, prosesi pemakaman yang mengejutkan dan mungkin menjadi "peragaan nasionalisme" Palestina terbesar di Yerusalem dalam satu generasi.

Dilansir VOA, Sabtu (14/5), insiden kekerasan ini menambah rasa duka dan kemarahan di seluruh dunia Arab setelah kematian Abu Akleh, yang menurut beberapa saksi mata dibunuh oleh pasukan Israel Rabu lalu (11/5) dalam suatu serangan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Mereka juga menggambarkan keprihatinan mendalam atas Yerusalem timur, yang diklaim oleh Israel dan Palestina, dan telah berulangkali memicu aksi kekerasan.

Abu Akleh, usia 51 tahun, adalah nama yang menggema di seluruh dunia Arab, yang identik dengan liputan Al Jazeera tentang kehidupan di bawah pemerintahan Israel, yang telah berlangsung selama enam puluh tahun tanpa ada titik terang. Abu Akleh dihormati di Palestina sebagai pahlawan setempat.

Ribuan orang, yang sebagian besar mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan kata "Palestina! Palestina!" mengikuti prosesi pemakaman Abu Akleh, yang diyakini sebagai yang terbesar di Yerusalem sejak kematian Faisal Husseini, seorang pemimpin Palestina yang juga keturunan keluarga terkemuka di kawasan itu, pada tahun 2001.

Peti Jenazah Jatuh
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top