Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Internasional

WWF Hadirkan Solusi bagi Krisis Air dan Iklim

Foto : ANTARA/Media Center World Water Forum 2024/Nova Wa

President of World Water Council Loic Fauchon (kedua kiri), Rabi H Mochtar dari Texas Universiti and AUB (kiri), The global director for the global water practice of the World Bank Group Saroj Kumar Jha (ketiga kiri), Deputy Director General Research for Development at the International Water Management Institute (IWMI) Rachael Mcdonnell (keempat kiri), Deputy CEO of International Association of Hydropower Pablo Valverde (kelima kiri), Special Envoy of the President of France for One Water Summit Barbara Pompili (kelima kanan), Minister of Equipment and Water, Kingdom of Morocco, President of the International Network of Basin Organizations (INBO) Nizar Baraka (keempat kanan), President of Aquafed, CEO of Veolia North America Fred Van Heems (ketiga kanan), Executive Director of the Global Commission on the Economics of Water Henk Ovink (kedua kanan), Special Advisor to the President and a Professor at the Graduate Scholl of Engineering, The University of Tokyo Taikan Oki (kanan) mengikuti High Level Panel sesi ke-2 World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung,Bali, Kamis (23/5/2024). Sesi tersebut mengambil tema Climate-Water-Energy-Food-Ecology System of System.

A   A   A   Pengaturan Font

“Kita sedang dalam situasi yang sedang tidak biasa. Di saat krisis air dan iklim masih jadi perdebatan, dalam beberapa pekan terakhir ini kita sedang menyaksikan tragedi air dan iklim yang sangat luar biasa."

BALI - Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Firdaus Ali menyebut krisis air dan iklim terjadi nyata di berbagai negara yang membutuhkan solusi dari para pemangku kepentingan global melalui World Water Forum Ke-10 di Bali.

"Kita sedang dalam situasi yang sedang tidak biasa. Di saat krisis air dan iklim masih jadi perdebatan, dalam beberapa pekan terakhir ini kita sedang menyaksikan tragedi air dan iklim yang sangat luar biasa," katanya saat membuka diskusi panel "Uplifting Indonesia's Water Solution Through Innovation & Collaboration" di Bali, Kamis (23/5).

Ia mengatakan tragedi tersebut di antaranya banjir di Rio Grande do Sul, Brasil Selatan di awal April 2024 yang menewaskan 176 jiwa dan ratusan lainnya belum ditemukan. "Belum pernah terjadi tragedi seburuk ini sejak negara itu ada. Selang beberapa hari kemudian terjadi tragedi di Provinsi Sumatera Barat, sebelumnya juga terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan," katanya.

Bencana alam yang juga tidak biasa juga melanda Dubai pada April 2024 saat wilayah yang didominasi padang pasir itu diterjang banjir berskala masif. "Bayangkan, di padang pasir terjadi banjir masif, di Pantai Timur Afrika, kemudian di Oman," katanya.

Dalam saat bersamaan, kata Firdaus, masyarakat juga merasakan krisis iklim ekstrem. Salah satunya temperatur udara yang mencapai 47,8 derajat Celcius.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top