Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Utang - WOM pada 2018 Akan Menyalurkan Pembiayaan Sebesar Rp7 Triliun

WOMF Siap Emisi Sisa Obligasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) berencana untuk menghabiskan sisa Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II sekitar 2,2 triliun rupiah yang berakhir pada Juni 2018. Adapun nilai tersebut merupakan bagian dari PUB II WOM Finance sebesar 4,5 triliun rupiah pada 2016.

Direktur Keuangan WOM Finance, Zacharia Susantadiredja, mengatakan saat ini Perseron sedang dalam proses penerbitan obligasi berkelanjutan II Tahap IV. Diharapkan dana hasil penerbitan obligasi tersebut bisa diraih pada awal April 2018. Selain itu, Perseroan juga masih akan menerbitkan obligasi pada kuartal kedua 2018.

"Kami juga akan set up fasilitas PUB Tahap III 2018 di semester kedua ini. Kita sedang bookbuilding saat ini untuk PUB II Tahap IV. Kita masih punya waktu sampai Juni 2018 untuk PUB II diutilisasi. Oleh karena itu, kita sedang mempertimbangkan untuk kuartal II pun akan issue obligasi lagi. Hampir setiap kuartal kami akan menerbitkan obligasi," ungkap dia, di Jakarta, pekan lalu (15/3).

Untuk PUB II Tahap IV diharapkan sebanyak-banyaknya diterbitkan satu triliun rupiah. Kendati demikian, Perseroan menargetkan dana sebesar 700- 800 miliar rupiah. Obligasi tersebut akan dibagi menjadi tiga seri, yakni seri A bertenor 370 hari, seri B bertenor dua tahun, dan seri C bertenor tiga tahun.

"Untuk kupon akan berkisar 7-8,15 persen," jelas dia. Bertindak sebagai penjamin emisi efek, yakni PT Maybank Kim Eng Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Bahana Sekuritas, dan PT Indo Premier Sekuritas. Menurut dia, Perseroan masih melihat demand dari obligasi korporasi cukup menarik di Indonesia, apalagi yield yang ditawarkan juga bersaing. Meskipun di sisi lain, Perseroan juga tengah mengeksplorasi untuk mendapatkan pendanaan dari bank-bank besar, selain dari para kreditur yang telah dimiliki Perseroan saat ini.

Target Pembiayaan

Pada tahun ini, Perseroan menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar tujuh triliun rupiah meningkat dari tahun lalu sebesar 6,4 triliun rupiah. Dengan komposisi pembiayaan motor baru masih mendominasi sekitar 50-60 persen, sisanya di pembiayaan motor bekas dan multiguna.

Perseroan akan secara berkelanjutan untuk kinerja agar tetap tumbuh. Lebih lanjut, kata Zacharia, melihat pada industri sepeda motor saja pada tahun ini diharapkan bisa tumbuh sekitar 5-6 persen. Dari situ, Perseroan berharap pertumbuhan bisnis bisa sama dengan pertumbuhan industri.

"Walaupun ada tantangan di tahun 2018, tetapi kami percaya dengan performa WOM di tahun 2017 yang secara pembiayaan meningkat 8 persen secara unit. Jadi, kami mencoba untuk mempertahankan capaian tersebut di tahun ini," ujar dia. Untuk target pendapatan tahun ini diharapkan lebih tinggi dari 2017 sebesar 181 miliar rupiah.

Pada tahun ini, kata Zacharia, Perseroan selain fokus pada pertumbuhan bisnis saja, tetapi juga memperhatikan risiko-risiko yang ada dengan manajemen yang holistik dan mempertahankan kualitas dari pembiayaan tahun ini. Walaupun tahun ini ada potensi kenaikkan suku bunga acuan The Fed, Zacharia menambahkan, pihaknya akan mencoba untuk tetap mempertahankan marjin Perseroan.

"Selain itu, kami juga akan melakukan banyak efisiensi terlebih dengan upaya Perseroan melakukan investasi di sektor digital sehingga dapat mengurangi biaya yang akan dikeluarkan," pungkasnya.

Baca Juga :
Sinergi Bisnis

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top