Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penajam Paser Utara (PPU) sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) baru memiliki banyak tempat-tempat menarik. Pantai dan lautnya yang indah serta alam yang masih asri, bisa dikembangkan menjadi tujuan wisata berkelas.

Wisata Bahari di Calon Ibu Kota Baru

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

PPU dengan semboyan "Benuo Taka" atau kampung halaman kita, memiliki garis pantai 272 kilometer. Pantainya berupa pasir putih dan sebagian berupa hutan mangrove dengan luar 13.000 hektare dengan ekosistem yang cukup terjaga. Di lautnya terdapat gosong pasir dengan terumbu karang di sekelilingnya.
Kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Paser di sisi selatan dan Kabupaten Kutai Barat di sisi barat, di Kalimantan Timur, memiliki beberapa indah seperti Pantai Nipah-nipah, Pantai Tanjung Jumlai, dan Pantai Corong. Pantai-pantai ini memiliki pasir putih bersih sekaligus airnya jernih karena jauh dari muara sungai.
"Pantai dan sungai di Kaltim akan menjadi objek yang menarik kunjungan wisatawan. Pantai Nipah-Nipah di Penajam Paser Utara akan menjadi primadona wisata baru di Kaltim," ucap pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Chusmeru.
Pantai Nipah-nipah di Kecamatan Penajam disebut akan menjadi "Ancol"-nya IKN baru. Tempat ini memiliki pantai landai berpasir putih. Pantai ini sangat luas seakan tidak ada ujung. Pepohonan seperti ketapang, pinus, dan juga kelapa nan hijau menjadi penyejuknya pada siang nan terik.
Ombak di Pantai Nipah-nipah cukup tenang aman untuk berenang atau mandi. Fasilitasnya memang masih minim, hanya terdapat beberapa tempat duduk dan ayunan. Ke depan kemungkinan besar pantai ini dikembangkan menjadi tujuan utama wisata.
Di sisi selatan Pantai Nipah-Nipah terdapat Pantai Tanjung Jumlai dengan jarak 16 kilometer. Berada di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam, karakternya masih sama memiliki pasir putih dan juga ditumbuhi banyak pohon terutama pohon kelapa, pinus, dan kelapa.
Pantai Tanjung Jumlai beralamat di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam. Di sepanjang pantai ini dibangun beton berlapis-lapis dengan fungsi sebagai pelindung dari abrasi. Bentuk beton bulat dibuat bersusun seperti bangku stadion, pas untuk duduk-duduk seraya menikmati semilir angin pantai dari Selat Makassar.
Tersedia banyak gazebo di pantai Tanjung Jumlai yang sunyi. Sambil minum air kelapa muda dengan harga 10.000 rupiah per buah di siang yang panas, bisa menjadi cara ampuh menikmati liburan di IKN, sebelum wilayah ini berkembang menjadi begitu ramai.
Lebih ke selatan lagi terdapat Pantai Corong, tepatnya di Desa Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam. Jaraknya hanya 6 kilometer dari Pantai Tanjung Jumlai.
Berbeda dengan pantai sebelumnya, Pantai Corong lebih terkelola. Di pantai ini terdapat bangunan permanen berupa pintu gerbang, pendopo untuk bersantai, ayunan, dan meja kursi.
Di pantai ini, pemerintah daerah PPU setiap tahunnya menyelenggarakan festival layang-layang bertaraf Internasional. Saat peristiwa gerhana matahari total pada 9 Maret 2016, pantai ini menjadi pusat pengamatan karena masuk bagian tergelap dari fenomena alam itu.

Hutan Mangrove
Berbeda dengan pantai bagian selatan, pantai bagian utara PUU memiliki karakter agak berbeda. Sepanjang pantainya ditumbuhi hutan mangrove yang cukup lebat. Salah satunya hutan mangrove yang menjadi tujuan wisata adalah Ekowisata Mangrove Penajam di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam.
Sebagai destinasi ekowisata luas hutan mangrove ini luasnya mencapai 20 hektare. Lokasinya yang berada di pinggir jalan raya menjadikan akses pengunjung ke lokasi cukup mudah. Setelah berjalan kaki kurang lebih 10 menit dari jalan raya langsung bisa menikmati keindahannya.
Ekowisata Mangrove Penajam melejit sejak dibuka pada 2017. Ribuan orang silih berganti berkunjung, apalagi telah dilengkapi dengan jalan titian bercabang-cabang yang terbuat dari kayu ulin (besi) yang kuat sepanjang 400 meter. Fasilitas lainnya adalah lahan parkir, dan MCK.
Ada banyak jenis mangrove yang ditanam di hutan ini, di antaranya Avicennia, Rhizophora, Sonneratia hingga Catappa. Di hutan ini juga dihuni beberapa jenis satwa seperti monyet ekor panjang hingga Bekantan.
Ada lagi yang menarik di PPU. Di lepas pantainya terdapat gosong pasir yang diberi nama Pulau Gusung. Gosong sendiri adalah bentukan daratan yang terkurung atau menjorok pada suatu perairan. Biasanya terbentuknya dari pasir atau kerikil, yang kadang timbul tenggelam oleh pasang surut air laut.
Pulau Gusung berada di seberang perairan Pantai Tanjung Jumlai memiliki bentuk memanjang. Untuk mencapai gosong tersebut dapat ditempuh dalam waktu waktu kurang lebih 30 menit dengan perahu cepat dan sekitar satu jam perahu biasa.
Di Pulau Gusung bukan hanya menikmati fenomena gosong yang timbul tenggelam saja. Di sekelilingnya ditumbuhi terumbu karang yang luas, yang bisa dijelajahi dengan cara snorkeling atau menyelam. Inilah potensi wisata bahari paling menarik di PPU yang akan menjadi tujuan wisata warga ibu kota baru kelak. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top