Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi

Wiku: Kondisi Penularan Covid-19 di Indonesia Tidak Baik

Foto : ISTIMEWA

Wiku Adisasmito

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan kondisi penularan di Indonesia tidak baik mengingat kasus positif masih terus mengalami kenaikan dan berada di atas persentase dunia.

"Kondisinya tidak baik, kita tidak sedang baik-baik saja. Kita sedang dalam kondisi darurat, kita sedang mencoba mengendalikan situasi," kata Prof Wiku Adisasmito dalam Sosialisasi Penanganan Covid-19 di Provinsi Papua Barat secara daring diakses dari Jakarta, Jumat.

Berdasarkan data perkembangan kasus harian Covid-19 pada Kamis (15/7), ia menjelaskan penambahan kasus positif di Indonesia masih terus naik. Persentasenya mencapai angka 17,61 persen, yang berarti lebih tinggi 11,03 persen dari kasus aktif dunia yang mencapai 6,58 persen.

Sejak awal Februari 2021, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan sedangkan banyak negara lain mengalami pemburukan yang mengakibatkan persentasi kasus aktif Indonesia berada di bawah rata-rata dunia.

Namun kenaikan kasus pascalibur Idul Fitri 2021, katanya, mengakibatkan persentase kasus aktif Indonesia mulai sama dengan dunia, bahkan per 18 Juni 2021 mulai berada di atas rata-rata dunia.

Sementara persentase kasus sembuh Covid-19 di Indonesia justru menurun saat ini. "Kita pernah 92 persen, sekarang menurun jadi 79,81 persen. Jumlah kasus meninggal kita juga bertambah terus, dan ini suatu yang harus kita hadapi. Dulu kita melihat India dan selalu kita bilang jangan sampai seperti India, dan sekarang kita harus mengalami seperti itu. Enggak ada yang mendesain, ini adalah respons kita bersama," ujar Wiku.

Jika dilihat dari kondisi tersebut ia mengatakan kasus aktif Covid-19 di Indonesia sekarang ada di atas dunia setelah sempat membaik, tapi di saat akhir justru lebih buruk. Angka kesembuhan turun, padahal biasanya ada di atas rata-rata dunia.

"Angka kematian kurang lebih grafiknya sama tetap di atas dunia, tapi tipis. Inilah yang harus kita perbaiki," kata Wiku.

Wiku Adisasmito juga menyampaikan bahwa masyarakat memiliki peran besar dalam menekan kasus di tingkat keluarga. "Peningkatan kasus yang tajam sebagian besar terjadi akibat penularan di tingkat keluarga. Untuk itu saya perlu menegaskan bahwa peran masyarakat sangat besar dalam menekan klaster keluarga," kata Wiku.

Selama satu pekan PPKM Darurat dilaksanakan, Wiku mengatakan, memang sudah mulai terjadi penurunan mobilitas di masyarakat, baik ke tempat kerja, tempat umum, tempat wisata dan stasiun.

Namun, lanjut dia, penurunan mobilitas itu belum cukup untuk menurunkan angka kasus, mengingat selama beberapa hari terakhir terus meningkat, bahkan mencapai lebih dari 50.000 pasien per harinya.

Karena itu, lanjut dia, masyarakat diminta untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

"Khusus di dalam rumah, protokol kesehatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat, antara lain segera mandi setelah pulang setelah aktivitas di luar rumah, rutin membersihkan rumah dengan disinfektan, rajin mencuci tangan selama 20 detik," ujarnya.n ruf/Ant


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top