WHO Minta Negara-negara Tingkatkan Pengawasan Flu Burung
Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, Maria Van Kerkhove
Foto: SAUL LOEB/AFPJENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), pada hari Kamis (28/11), mendesak negara-negara di dunia untuk meningkatkan pengawasan terhadap flu burung setelah kasus pertama terdeteksi pada seorang anak di Amerika Serikat.
Dikutip dari Channel News Asia, Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan dalam konferensi pers, sejumlah kecil kasus infeksi pada manusia influenza burung H5N1 terus bertambah di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.
"Apa yang benar-benar kita butuhkan secara global, di AS dan luar negeri, adalah pengawasan yang jauh lebih kuat pada hewan - pada burung liar, pada unggas, pada hewan yang diketahui rentan terhadap infeksi, termasuk babi, termasuk sapi perah, untuk lebih memahami sirkulasi pada hewan-hewan ini," katanya.
H5N1 pertama kali muncul pada tahun 1996, tetapi sejak tahun 2020, jumlah wabah pada burung telah tumbuh secara eksponensial, bersamaan dengan peningkatan jumlah mamalia yang terinfeksi.
Jenis virus ini telah menyebabkan kematian puluhan juta unggas, burung liar, mamalia darat dan laut juga terinfeksi.Kasus-kasus manusia yang tercatat di Eropa dan Amerika Serikat sejak virus itu melonjak sebagian besar bersifat ringan.Pada bulan Maret, infeksi terdeteksi di beberapa peternakan sapi perah di seluruh AS.
Risiko Rendah
Pejabat kesehatan AS meyakini risiko bagi masyarakat umum rendah - meskipun lebih tinggi bagi mereka yang bekerja secara langsung dengan hewan ternak termasuk unggas, sapi perah, dan lainnya.
Jumat lalu, otoritas AS mengatakan seorang anak di California menjadi orang pertama di AS yang dinyatakan positif terinfeksi flu burung. Petugas kesehatan menawarkan pemeriksaan dan pengobatan pencegahan kepada kontak yang terpapar di pusat penitipan anak tersebut.
Anak tersebut mengalami gejala ringan dan dikatakan sedang dalam pemulihan di rumah setelah menjalani perawatan dengan antivirus flu."Termasuk kasus terbaru ini, 55 kasus flu burung H5 pada manusia kini telah dilaporkan di AS selama tahun 2024, dengan 29 di California," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Van Kerkhove mengatakan semua, kecuali dua orang dari mereka diketahui terpapar hewan yang terinfeksi."Kami belum melihat bukti penularan antarmanusia. Namun, untuk setiap kasus yang terdeteksi pada manusia, kami ingin melihat penyelidikan yang sangat menyeluruh dilakukan," katanya.
"Kita memerlukan upaya yang jauh lebih kuat dalam hal mengurangi risiko penularan dari hewan ke spesies baru dan ke manusia," tambahnya, terutama melalui pengujian dan peralatan perlindungan yang tepat.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Eko S, Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Siswa SMK Hanyut di Air Terjun Lahat, Tim SAR Lakukan Pencarian
- 2 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 3 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
- 4 Cuaca Hari Ini, Wilayah Indonesia Umumnya Diguyur Hujan
- 5 Jangan Hanya Ditunda, Tarif PPN 12 Persen Harus Dibatalkan