WHO Memperluas Cakupan Inisiatif untuk Memerangi Tuberkulosis hingga 2027
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
"WHO berkomitmen mendukung negara-negara untuk meningkatkan respons mereka, dengan memperluas akses ke layanan untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati TB sebagai bagian dari perjalanan mereka menuju cakupan kesehatan universal, dan untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap epidemi dan pandemi," sambung Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Pada kesempatan yang sama, WHO turut mendesak negara-negara anggota untuk mempercepat peluncuran rejimen pengobatan pasien Tuberkulosis RO menggunakan all oral regimen atau paduan obat tanpa injeksi lebih pendek yang direkomendasikan WHO untuk Tuberkulosis RO. WHO mencatat, Tuberkulosis RO terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak.
Pada tahun 2021, hampir setengah juta orang jatuh sakit dengan Tuberkulosis RO, namun hanya satu dari tiga yang mengakses pengobatan. Rejimen pengobatan ini dinilai WHO berpotensi meningkatkan tingkat kesembuhan secara signifikan karena efektivitasnya yang tinggi, menawarkan akses yang lebih luas karena biayanya lebih rendah, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
"Pada Hari TB Sedunia, WHO mendesak komitmen politik yang tegas di tingkat tertinggi, kolaborasi multisektoral yang kuat termasuk di luar kesehatan, dan sistem akuntabilitas yang efektif. Kami membutuhkan semua orang untuk melakukan bagian mereka untuk mengakhiri TB. Bersama-sama, ya, kita bisa mengakhiri TB," ujar Tereza Kasaeva, Direktur Program Tuberkulosis Global WHO.
Selain itu, terkait langkah memberantas Tuberkulosis, Majelis Umum PBB akan mengadakan tiga Pertemuan Tingkat Tinggi pada bulan September 2023, yang berfokus pada UHC, kesiapsiagaan dan tanggapan terhadap pandemi, serta mengakhiri Tuberkulosis.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya