Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

WHO Keluarkan Peringatan Risiko Omicron

Foto : FABRICE COFFRINI / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Rabu (29/12), memperingatkan bahaya virus korona varian Omicron masih menimbulkan risiko "sangat tinggi" dan dapat membanjiri sistem perawatan kesehatan karena sangat mudah menular dan telah memicu rekor kasus di banyak negara.

Jumlah kasus telah melonjak 11 persen secara global dalam minggu lalu, memaksa pemerintah dari Tiongkok hingga Jerman dan Prancis untuk menemukan keseimbangan yang sulit antara langkah pembatasan dan kebutuhan untuk menjaga ekonomi dan masyarakat tetap terbuka.

Belanda dan Swiss mengatakan Omicron telah menjadi jenis yang dominan di negara mereka. Sementara beberapa penelitian menyarankan itu menyebabkan Covid-19 yang lebih ringan, tapi WHO mendesak agar tetap berhati-hati.

"Risiko keseluruhan terkait varian baru yang menjadi perhatian, Omicron tetap sangat tinggi," kata badan kesehatan PBB itu dalam pembaruan epidemiologi mingguan Covid-19.

"Bukti yang konsisten menunjukkan varian Omicron memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian Delta dengan waktu dua kali lipat dari dua hingga tiga hari," tambahnya.

Rawat Inap

WHO mengatakan data awal dari Inggris, Afrika Selatan, dan Denmark yang saat ini memiliki tingkat infeksi per orang tertinggi di dunia, menunjukkan ada pengurangan risiko rawat inap untuk Omicron dibandingkan dengan Delta.

Tetapi, data lebih lanjut diperlukan untuk memahami tingkat keparahan Omicron. "Terlepas dari penelitian tersebut, pertumbuhan cepat Omicron masih akan mengakibatkan sejumlah besar rawat inap, terutama di antara kelompok yang tidak divaksinasi, dan menyebabkan gangguan luas pada sistem kesehatan dan layanan penting lainnya," ujar Manajer Insiden Covid-19 WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood.

Eropa kembali menjadi salah satu titik panas pandemi, yang diketahui telah merenggut lebih dari 5,4 juta nyawa di seluruh dunia. Prancis, Inggris, Yunani, dan Portugal telah melaporkan rekor jumlah kasus harian pada hari Selasa. Prancis melaporkan hampir 180.000 infeksi selama 24 jam.

Untuk menahan gelombang penyebaran, banyak negara di benua itu telah melakukan pembatasan dengan konsekuensi ekonomi dan sosial yang berat. Pembatasan kontak diberlakukan di Jerman untuk tahun kedua berturut-turut menjelang Tahun Baru.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top